Share

Part 11. Keajaiban

Malam beranjak menggelap, aku masih tercenung di dekat jendela sambil memandangi rembulan bongkok yang bersinar teduh di langit raya. Saat memandang sinar bulan itu, tiba-tiba wajah Nimas Ayu muncul dengan senyumnya yang memabukkan.

Ah, jika aku punya kemampuan menghilang dan muncul dalam sekejab di tempat yang berbeda, ada satu tempat yang selalu menjadi tujuanku.

"Itu adalah kamu, Nimas," gumamku lirih.

Kejadian kemarin lusa saat kami berada di pinggir hutan, berputar kembali didepan mata. Menampilkan wajah ayu gadis yang saat ini telah merajai hatiku. Entah sejak kapan dia mulai menduduki tahta hati tertinggi, merebut seluruh atensiku.

"Raden, kelincinya mengikuti kita. Hey kelinci, apa kamu lapar. Hmmm?" celotehmu ceria, sambil meraih kelinci putih itu kedalam pangkuanmu. 

Suara tawamu kembali terdengar ditelinga, mengingatmu membuat senyum terbit dari bibirku. Beginikah rasanya dilanda badai asmara? Badai yang bukan hanya sekedar memporak

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status