Share

33. Sakit Perut

Alvaro keluar dari kamar mandi dengan wajah kuyu dan tubuh lemas. Saskia yang duduk menunggu di tepi tempat tidur segera menghampiri Alvaro. Digenggamnya tangan Alvaro. Dingin.

"Aku tak bisa berangkat. Perutku masih mulas sekali. Tolong bilang Pakde Gito untuk menelepon Dok Hairi. Kamu juga segera berangkat." Alvaro menghembuskan napas ketika sudah merebahkan tubuhnya di ranjang. Bibirnya pun nampak pucat.

"Aku tak mau pergi. Aku mau menemani Papa," sanggah Saskia. Bagaimana dia bisa meninggalkan Alvaro yang gemetar dan pucat begitu?

"Tidak. Kamu harus berangkat. Akan kusuruh Sega menyusulmu. Ini untuk perusahaan." Alvaro berkata lirih, wajahnya mengernyit menahan sakit.

Saskia hendak membuka mulut lagi, akan tetapi Alvaro membuka mata dan menatapnya dengan hangat.

"Ma, jangan membantah. Acara amal ini penting bagi perusahaan kita. Dewan Komisaris akan ribut jika tidak ada yang datang," ucap pria tampan itu.

Saskia pun luluh mend
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status