Share

59. Perjalanan Pulang

Roswati berdiri celingukan di depan pagar sebuah rumah kayu yang tampak suram. Ada papan nama buram terpasang di dekat pintu rumah. Rumah kayu itu bercat hijau pupus yang sudah luntur.

Bulu kuduk Roswati berdiri. Kakinya ingin membawanya pergi, akan tetapi otaknya menyuruhnya mengetuk pintu. Maka Roswati pun melakukannya.

"Permisi ... ," ucap Roswati dengan suara kecil. Dia tak berharap ada orang di rumah. Semoga saja rumah itu kosong sehingga dia bisa segera pergi.

Tak ada sahutan. Jendela berwarna gelap seperti mata hitam yang menatap kepadanya.

'Mungkin tak ada orang,' batin Roswati. Sang gadis belia hendak berbalik ketika pintu dibuka dengan suara derit yang nyaring.

Seorang lelaki tua berambut putih berdiri di ambang pintu. Dia memakai baju dan celana hitam. Perawakannya kurus. Bola matanya hitam legam dan besar sehingga hampir seluruh matanya berwarna hitam, membuat Roswati mundur dua langkah saking takutnya. Lelaki tua itu memindai Roswati dari ujung rambut ke ujung kaki.

"Mmm
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status