Share

Ngidam

Hari sudah mulai menggelap, menampakkan indahnya langit malam yang bertabur gemerlap ribuan bintang. Bulan sabit juga terlihat menerangi bumi dengan cahaya peraknya, seakan mampu menembus hati setiap umat manusia dengan kedamaian yang diciptakannya.

Hari sudah semakin malam, ketika mobil Edgar baru saja memasuki halaman rumah Barta. Mobil itu pun melaju ke arah garasi, sebelum akhirnya berhenti di sana.

Begitu mobil berhenti, Edgar buru-buru turun dan menutup pintu dengan kencang. Pria itu kemudian bergegas melangkah cepat ke pintu utama.

“Semoga saja papa dan wanita sialannya itu tidak menyadari kepulanganku,” gumam Edgar penuh harap.

Tangan Edgar meraih handle pintu dengan tergesa-gesa. Dengan cepat, ia langsung membuka pintu tersebut dan lekas masuk agar tak diketahui oleh papanya.

Akan tetapi, baru saja satu langkah kakinya melalui ambang pintu tersebut, tiba-tiba aktivitasnya terhenti saat melihat dua pasang kaki di hadapannya, seolah sengaja menghadang langkah Edgar.

“Darimana s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status