Share

Bab 75

POV : Diva

"Diva?" Suara Liam terdengar di belakangku, dia sedang memasuki dapur melihatku yang duduk di ruang makan dengan dahi berkerut, "Apa kamu sakit? Akhir-akhir ini kamu banyak melamun, sayang?"

Liam membuat sendiri kopi pahitnya lalu duduk di depanku membawa secangkir kopi. Aku menyerup tehku yang sudah dingin. Sudah hampir dua jam aku duduk di sini dengan pikiran campur aduk.

"Aku gak apa-apa. Bagaimana dengan pekerjaanmu apa semua berjalan lancar?" Tanyaku.

"Proyek yang kemarin ada masalah dengan investor? Oh, itu Mas Ray nyuruh saya mengambil alih dan menyelesaikannya." Jawab Liam lalu menyerup kopinya, "Sebenarnya saya gak mau menerima itu, mas Ray itu hanya baik kalau ada maunya aja." Tambahnya mendumel.

Aku memperhatikan wajahnya yang datar tanpa eksepresi. Entah mengapa  aku terus dibayangi rasa takut kehilangan karena  kata-kata Nara. Aku butuh mendengar kebenaran dari mulut Liam.

"Kamu sama Samira kembali dekat kan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status