Share

Bab 82

POV : Diva

Aku masih tidak percaya Papa telah pergi meninggalkan aku. Kenapa bukan aku saja yang pergi, kenapa aku ditinggalkan lagi? Maaf Pah, jika perkataanku banyak menyakitimu.

"Bagaimana perasaanmu?" Tanya Renata sambil mengelus bahuku lembut. Kami duduk di bangku panjang di tengah-tengah mobil yang berparkir.

"Aku--aku gak punya siapa-siapa lagi, Re. Papa sudah pergi dan sebentar lagi Liam akan kembali dengan Samira." Ucapku. Kudengar helaan nafas Renata pelan.

"Jangan berpikir semua akan meninggalkanmu, Va. Bahkan kalaupun kamu bercerai, kamu gak sendiri," ujarnya memandang wajahku. Dia memakai baju serba hitam dan syal hitam yang melilit di lehernya. Mengingatkanku bahwa kami memang sedang berkabung. Ini bukan mimpi.

Aku sendiri, ya... Aku sebatang kara.

Kalau saja ceritanya lain, aku sangat yakin anak dalam kandungan Samira adalah anak Liam. Dan mereka sedang sibuk mempersiapkan masa depan untuk anak mereka. Liam juga memikirkan mas

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status