Share

49. Cemburu

Inara tersenyum. Berkali-kali mendapatkan ungkapan cinta dari suaminya.

Harshil membuka pintu, lalu duduk di kursi yang tersedia di balkon. Hal yang sudah sangat lama tak ia lakukan. Menikmati udara, lebih tepatnya semilir angin yang bertiup cukup kencang menerpa wajahnya. 

Ia memejamkan mata sejenak sembari mendekap bayi mungil itu ke dalam dadanya. Sekelebat kenangan buruk silih berganti hadir mewarnai ingatannya. Matanya terbuka dengan deru nafas yang memburu. Harshil menghela nafas dalam-dalam, mengusap wajah dengan kasar, lalu kembali memandang bayi mungil dalam dekapannya.

"Kenangan buruk itu tak bisa kulupakan begitu saja. Tapi hidup terus berjalan dan aku tak menyesalinya kini. Justru aku bersyukur bisa bertemu dengan Inara, bidadariku, penyemangatku. Aku harus melindunginya dan tak boleh menyerah dengan keadaan."

Sementara di dalam, Inara membersihkan  salah satu kamar yang akan ditempatinya nanti. Mengelap meja dan lemari dengan kain b

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Iin Indryani
lagi seru²nya nunggu lagi......
goodnovel comment avatar
Iin Indryani
yg banyak doong aplood nya,... inilah ko sedikit² si......
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status