Share

56. Paket Misterius

Pram keluar dari ruangannya. Berkali-kali mengembuskan nafas kasar. Rasa geram kembali menguasai hatinya. Anak buahnya yang tempo hari disuruh ikuti Ettan justru gagal lagi karena kehilangan jejaknya.

Lelaki itu merasa geram saat melihat Harshil sudah kembali ke kantor. Apalagi dia sudah bisa berjalan dengan tegap tanpa menggunakan kursi roda.

Di ruangan meeting, semua memasang wajah yang serius dan tegang. Beberapa orang ada yang baru melihat Harshil dan sebagian lagi ada yang sudah mengenalnya. Sikap Harshil yang tampak begitu tegas, dingin dan kaku membuat orang-orang tak berani untuk menatapnya. Semua tertunduk antara takut dan ragu. Tak ada bisik-bisik tetangga, semua terasa hening.

Pramudya mengetuk pintu ruang meeting, lalu langsung duduk diantara deretan bangku yang lainnya.

"Maaf, saya sedikit terlambat," ucap Pramudya.

"Tidak masalah."

Harshil ditemani oleh Ettan yang berdiri di sampingnya, ada juga Hardian Wicaksana yang juga suda

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status