Share

64. Bidadari Surgaku

Pramudya mendekat ke arah Harshil dan berbisik, "jaga baik-baik istri kecilmu itu, Harshil! Kita tidak tahu, bahaya apalagi yang akan menimpanya."

Dia menepuk pundak Harshil beberapa kali sembari tersenyum sinis. Pria paruh baya itu melangkah pergi, membawa kopernya usai memunguti baju yang berceceran.

Ingin rasanya Harshil memukul pria itu, tapi tak pantas. Secara tersirat pamannya itu mengancam Inara.

Harshil mengembuskan nafas kasar, saat berbalik seorang pelayan hendak mengantarkan bubur dan sayur soupnya ke kamar Inara.

"Bi, biar aku aja," tukas Harshil. Mendengar ancaman dari Pram, dia jadi tak tega meninggalkan Inara sendirian di kamarnya.

"Tapi--"

"Tidak apa-apa, dia istriku."

"Baik, Tuan."

Harshil melangkah sambil membawa makanan itu ke dalam kamarnya. Inara masih tertidur, bahkan dia tak sadar ketika seseorang membuka pintu kamar.

"Inara ..." panggil Harshil lembut. Ia meletakkan makanan di atas meja.

Dia duduk di samping sang istri, mengelus pipinya dengan pelan.

"Sayang,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status