Janette terbatuk dan segera menutup mulutnya dengan telapak tangannya. Sedangkan Nicholas membawa kursi rodanya ke balkon hotel depan ruangan pesta pernikahan Seiji dan Irine."Jika kamu sungguh-sungguh mencintai Daddy kami, mengakulah pada Sky jika kalian sudah memperdayanya sejak dia pemuda belia dan menewaskan Diana,"Janette terkejut menoleh ke samping menatap Nicholas. "Diana? Aku tidak mengetahui hal tersebut!" spontan Janette menjawab cepat.Janette mengetahui jika Diana adalah kekasih Henry sebelumnya tetapi penyebab kematiannya, dia tidak pernah tahu kebenarannya karena Henry mengatakan Diana bunuh diri di kamarnya dengan meminum racun yang menghancurkan tubuh bagian bawahnya.Sudut bibir Nicholas melengkung sinis, "Aku tegaskan padamu, berhenti berpura-pura, Janette! Aku tidak seperti Sky yang akan berhati lemah menghadapimu apalagi setelah mengetahui keterlibatanmu menewaskan Katherine dan Thomas Yuan!"Nicholas sengaja menyebut nama orangtuanya sebagai penegasan pada Janet
Mr. Philippe bergegas pulang ke kediaman Yuan dan pergi ke kamar Seiji."Kotak obat kuat," gumam Mr. Philippe mengulangi ucapan Seiji yang memintanya membawa kotak itu ke hotel segera.Mr. Philippe membuka laci nakas dan menemukan beberapa kotak karet pengaman yang terlihat masih bersegel.Mr. Philippe menggerutu mengomeli Seiji dan jemarinya terus memeriksa kotak-kotak di dalam laci dan akhirnya menemukannya ada di dalam kotak karet pengaman yang segelnya sudah tidak utuh.Mr. Philippe memasukkan kotak yang dia dapatkan tersebut ke dalam kantung pakaiannya, juga membawa satu kotak karet pengaman yang bergambar gerigi pada luar kotak bersamanya.Kediaman Yuan sangat sepi, tetapi Mr. Philippe melihat ada bayangan seseorang berdiri di depan pintu masuk kediaman. "Lewat sini," bisik suara Brook terdengar di telinga Mr. Philippe. Brook mengajak Mr. Philippe ke atas rooftop. "Tunggu, kamu tidak memintaku untuk terjun bersamamu, 'kan? Ini sangat tinggi!" Mr. Philippe belum pernah melakuk
Seiji dan Irine bukan pertama kali tidur bersama. Sekarang mereka sudah menikah meski di dalam hati Seiji masih tetap Alin yang bertahta. Tetapi tubuhnya masih seperti biasa, bisa bereaksi menegang sempurna saat melihat Irine.Syelin dibawa Nicholas keluar kamar sejak tengah malam untuk tidur bersamanya dan Sean.Kepergian Syelin tersebut ikut membangunkan Irine sedangkan Seiji belum tidur sejak masuk ke kamar, menunggu Syelin dan Irine siuman setelah obat penawar berhasil lolos melewati tenggorokan mereka. "Aku tidak peduli alasanmu menikahiku, tetapi apakah kamu akan melewatkan mencicipi tubuhku di malam pertama pernikahan kita?" cetus Irine seraya bangkit dan menyobek gaun pengantinnya menjadi beberapa bagian yang tersebar di lantai."Akhirnya kamu bangun," ucap Seiji santai.Seiji beringsut mundur bersandar ke kepala ranjang, memperhatikan Irine yang menelanjangi dirinya sendiri sampai tidak ada satu helai kainpun tersisa pada tubuh montok berisinya.Irine menarik meja kerja yang
Mr. Philippe mendapatkan pemutusan surat kerjanya yang tidak perlu lagi dia mengabdikan diri jadi pelayan di kediaman Yuan. Tetapi dia bersikeras tetap ingin bekerja untuk Sky di kediaman sehingga Sky memberikan pekerjaan sebagai notaris padanya, menggantikan Norman yang akhir hidupnya tetap berkhianat bersama Keith pada Sky dan Nicholas.Pulang dari ziarah makam Thomas, Janette tidak bisa bertahan lagi terhadap penyakitnya dan akhirnya menghembuskan napas terakhirnya di pangkuan Sky.Nicholas juga berada di dekat Janette disaat terakhir hidupnya, dia memaafkan semua salah dan khilaf Janette di masa lalu.Tiga bulan kemudian,Sky membawa Alin dan Sean berlibur ke Sydney sekaligus bertemu Jonathan di kantor cabang milik Sky di Sydney.Jonathan membuat pertemuan dengan Sky dan Alin di sebuah restoran mewah pusat kota Sydney. "Kenalkan, ini Nabila. Bila, ini bosku Sky Yuan, Alin dan putra mereka Sean, juga ini Keita," Jonathan memperkenalkan wanita yang datang bersamanya kepada Sky, Ali
Sky dan Seiji beserta keluarganya pergi ke perkebunan anggur keluarga Nabila menggunakan limousin sedangkan Nabila berkendara bersama Jonathan di depan sebagai penunjuk jalan yang sebenarnya tidak perlu karena sopir limousin adalah sopir pribadi keluarga Nabila yang sudah biasa datang ke perkebunan."Dasar pamer!" gerutu Seiji menatap tajam pada Sky, saat melihat tanda cinta di leher, pundak serta bagian depan dada Alin yang tetap tidak tertutupi oleh syal yang dia pakai."Apa pamer?" ceplos Alin yang tidak mengerti pada awalnya."Suami brengsekmu yang pamer!" sahut Seiji dan Sky langsung tergelak diikuti oleh Syelin.Sky duduk memeluk Syelin yang sudah mulai terlihat akrab dengannya."Syelin sebentar lagi punya adek bayi. Kalau mau pamer itu harus ada bukti hidupnya, bukan tanda yang bisa hilang dalam hitungan hari!" Seiji sengaja meraba perut Irine dan mengusapnya di depan Sky.Keita dan Sean serempak mengulum senyum melihat pria sedewasa dan sedingin Seiji bisa bertindak absurd di
Alin tersentak kaget bangun dari tidurnya mendengar bunyi telp yang sangat nyaring dekat kepalanya. Setelah di jawab, bukannya suara seseorang yang berbicara akan tetapi suara operator yang mengingatkan Alin akan tanggal jatuh tempo pinjaman onlinenya tinggal tiga hari lagi. "Alin …kapan bisa bayar hutangnya? Saya perlu untuk membayar cicilan saya. Tolong di usahakan ya Lin," pesan chat dari koko Lai masuk di aplikasi berlogo hijau milik Alin, semakin menambah keruwetan pikiran Alin di pagi hari itu. Alin melihat anaknya, Sean yang berumur 12 tahun, tahun ini. Sean ingin masuk sekolah asrama dan saat ini masih tidur pulas di sebelahnya. Alin bangun perlahan sambil menarik nafas panjang. Mengambil handuk dan berjalan ke kamar mandi dengan langkah lesu. "Och Tuhan, tolong aku. Please ...merdekakan aku dari segala hutang ya Tuhan," jerit bathin Alin yang sering dia ucapkan. Alin Musthofa adalah seorang ibu tunggal untuk anaknya, Matsuyama Sean. Papanya Sean orang Jepang asli dan Alin
Alin terlihat mulai sibuk dengan aktifitas jualan snacknya yang dia repacking dan di jual seharga dua ribuan karena target pasarnya adalah anak-anak. Meskipun untungnya tidak seberapa, jika di tekuni dengan baik, pasti mendapatkan hasil yang memuaskan. Begitulah yang Alin pikirkan. Aisyah, Sahabat Alin juga menitipkan produk jualannya di toko Alin sehingga membuat toko Alin menjadi penuh produk yang bisa di jual. Tentu saja semakin bagus agar pembeli tertarik untuk membeli bahkan memborong di toko Alin. "Bismillah ...pokoknya semua hutang ku lunas! Alhamdulillah ..." Doa Alin setiap pagi sebelum membuka tokonya.Akan tetapi pagi itu tidaklah mulus. Baru saja Alin menyemangati dirinya sendiri, telpon dari debt collector aplikasi pinjaman online kembali datang mengganggu dengan suara operatornya.Belum lagi bayaran kontrak rumah yang besok jatuh tempo menyusul kontrak toko. Token listrik di rumah juga sudah berteriak minta di isi ulang.Bahkan tadi pagi, Alin belum sempat memasak nasi
Menjelang tengah malam, Sky pulang ke rumahnya. Daffa sudah menunggunya dari sore dan data yang di perlukan juga sudah siap. "Daf, perintahkan Mr. Philippe untuk menyiapkan makan malamku sebelum kita berangkat. Apakah kamu sudah makan malam?" "Baik. Apakah kamu juga ingin memakan soup daging kuda?" sarkas Daffa. "Jika ada, boleh. Kamu juga harus mencicipi soup itu nanti!" Sky masuk ke kamar mandinya langsung menuju shower. Daffa sudah menemui Mr. Philippe yang langsung menghubungi bagian dapur, Ternyata hanya ada Zia, gadis muda yang bertugas di dapur malam itu dan kebetulan sedang membuat soup daging kuda yang dia beli dengan harga murah di pasar karena pembelinya memaksanya untuk membelinya. Daffa hampir mau muntah saat di hadapannya ada mangkok soup daging kuda. Sky tertawa tanpa suara, sangat menikmati kekesalan Daffa yang meringis pada wajahnya. "Cepatlah di makan, bukankah kamu meminta soup daging kuda tadi?" kekeh Sky menatap Daffa yang terpaksa memakan soup di hadapannya