Share

Rahasia besar

"Ayah! Jangan berkata seperti itu, kasian Indah." Ibu berusaha membelaku, sosok mata tulusnya terpancar jelas di matanya.

"Biarkan, Bu. Biar dia tahu diri dan tak seenaknya sendiri kalau perlu dia juga tahu sebenarnya. Memang sejak kehadiran dia keluarga kita kena-"

"Cukup!" Potong Ibu berusaha mencegah agar ayah tak mengucapkan kata-kata yang menyakitkan.

"Biarkan, Bu. Puaskan Ayah menghinaku terus menerus. Memang aku sampah yang hanya membawa bau bagi keluarga ini." Emosiku sudah terpancing. Tak lagi ada kata hormat pada seorang Ayah.

"Bagus! Kalau kamu sadar akan itu. Ayah memang sudah muak melihat kamu, tingkah kamu yang selalu membuat keluarga ini kena masalah."

Ibu sudah menangis air matanya tumpah ruah, sedangkan Dian hanya tertunduk entah apa yang sedang dia pikirkan.

"Apa kamu tahu, sejak kehadiran kamu di sini kami kehilangan anak laki-laki dan seterusnya dapat anak perempuan. Berbagai masalah... Aduh!" Ayah tak melanjutkan kata-katanya hanya memegangi dada kirinya. Meri
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status