Share

Abimana Si Tukang Ganggu

“Aku terima telepon dulu,” Narendra menutup pintu setelah Agnia mengangguk.

Pria itu bergegas menjauh dari ruang rias sebelum menerima panggilan dari sepupunya. Dia tidak ingin ada yang mencuri dengar atau tidak sengaja mendengar dan menghancurkan penyamarannya.

“Kenapa, Bi?” Narendra tidak merasa perlu berbasa-basi dengan tangan kanannya.

“Dari pada lo pacaran mending ke atas. Meeting atau ngapain.”

“Memangnya ada yang urgent?”

“Nggak ada,” Abimana menjawab santai, “Tapi mumpung lo di kantor. Tinggal naik, Ndra. Gue udah bantuin lo tadi pagi, sekarang giliran lo bantuin gue.”

“Bantuin apa?”

“Bantuin ngeringanin kerjaan gue yang banyak gara-gara ide gila lo. Udah, buruan ke sini atau gue bakalan nyuruh orang biar sekalian aja itu Agnia tahu!”

“Sial. Jago banget, ya, urusan ancam-mengancam.”

Abiman

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status