Share

Part 46

Part 46

"Alyaa, kau sudah berani membantahku?"

"Aku tidak membantah, Mas. Aku mencontoh apa yang kau lakukan sekarang!" tegas Alya lagi.

Ramdan mendengus. Apa boleh buat, dia pun segera menyantap mie instan di hadapannya. Karena rasa lapar yang amat mendera.

Tersisa satu bulan lagi untuknya membayar hutang. Bagaimana caranya dia mengumpulkan uang sebanyak itu? Sedangkan uang yang sengaja ia tabung masih dibawah 50 juta.

Penat dan rasa pusing sekaligus melanda secara bersamaan. Ia menatap gusar ke arah istrinya. Kemungkinan terburuk, dia akan keluar dari rumah ini. Ia tak tahu bagaimana respon Alya nanti.

Hal itu pula lah yang membuatnya makin berjarak dengan Alya, seakan ada jurang pemisah. Kini Ramdan dan Alya hanya bertegur sapa seperlunya.

Ia memandang istrinya, perutnya sudah terlihat membuncit, badannya pun mulai melar, membuatnya seperti itu menjadi tak bersemangat. Sangat berbeda dengan Risna yang semakin hari semakin glow up.

***

Mata Risna terbelalak saat melihat sebuah buk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status