Share

bab. 24b

“Sabar, Zi! Kamu harus menata nafasmu,” ucapku sambil memegang dada yang naik turun tak karuan.

“Semoga Om Zuan tak menyadari apa yang kulakukan tadi!”

Setelah deru nafasku mulai normal, aku berjalan seakan tak terjadi apa-apa. Sedangkan mata Om Zuan terus saja menatapku tanpa menoleh ke arah lain sedikitpun.

“Om Zuan sudah sadar?” tanyaku basa-basi.

“Kamu ngapain ke kamar kecil, Zi? Kenapa tidak ada keran yang menyala? Aku juga mendengar suaramu di sana. Kamu sedang berbicara dengan siapa?”

“E ... Itu, Om.” Aku menggigit bibir bawahku sambil memutar otak dengan alasan yang masuk akal.

“Om salah dengar saja, Zi hanya merapikan baju Zi saja.”

“Katanya kebelet pipis?

“Gak jadi, Om. Sudah Om istirahat lagi. Kata dokter harus banyak istirahat.”

Aku mencoba mengalihkan pembicaraan.

Dua bola mata Om Zuan tampak menatap jam dinding yang menempel di ruangan, entah ia memikirkan apa, sorot matanya terlihat kosong.

“Om, tadi Mama telepon,” ucapku sambil meraih ponsel disakuku.

“Kamu bilang a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status