Share

Tugas Angga Lebih Banyak Saat Yuna Tiada

“Kok rasanya tanpa adanya Ibu Reina, rumah ini jadi sepi? Belum lagi Mama masih sakit...” lirih Pinky.

Keadaan keduanya sama-sama kesepian tanpa kehadiran sosok “ibu” akan berbeda meskipun sudah ada papa disamping mereka. Anak cenderung lebih ingin berada di dekat ibu, karena ibu membawakan kenyamanan khusus bagi anak-anaknya.

“Anak-anak ayo sarapan pagi!” teriak Surti, pembantu di rumah itu.

Pinka mengajak Pinky agar turun dari atas kasur mereka. Dengan cemberut Pinky menggelengkan kepalanya, “Kamu saja yang makan!”

“Tapi kan...”

“Jangan paksa aku! Aku gak mau makan kalau gak ada Mama!!!” Pekik Pinky.

Pinka mengangguk dan mulai turun dari atas kasur. Berjalan menjauhi kembarannya yang tetap bersikeras tak mau makan, “Kalau lapar jangan lupa makan ya” ujarnya sembari berlalu.

Pinky mendengus kesal, air matanya mulai jatuh membasahi pipinya yang terlihat cuby. Pinky melirik ke arah meja kecil yang berada didekat disamping kanan tempat tidurnya. Terpampang jelas foto keluarga yang harm
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status