Share

BAB 33

Di taman belakang rumah Rudi, Indah sedang berlatih berjalan seperti semulah sebelum kecelakaan. Dia telah bisa berjalan tanpa bantuan kursi roda lagi. Setelah lelah latihan melangkah, dia duduk di bangku biasanya dia melukis. Pandangan gadis itu tertuju ke taman bunga.

Di sana dia melihat tak ada lagi bunga yang sempat dia tanam kembali. Telah berganti dengan bunga yang baru. Indah menarik napas dalam. Dia teringat kejadian malam itu. Air mata Indah kembali jatuh membasahi pipinya. Dia teringan akan Dikcy.

"Sekarang kau pasti bangga karena di bela Rudi," ucap Ibu Rahma. Entah sejak kapan ibu Rahma sampai di rumah itu. Dia tampak tidak baik-baik saja. Terlihat dari raut wajah yang cemberut.

Indah hanya diam tak menjawab ucapan ibunya. Bukannya ingin menjadi anak durhaka. Justru dia takut akan mengeluarkan kata-kata pedas jika menjawab kata ibunya.

"Ingat Indah, jangan pernah lagi kau meminta cerai. Bersyukur Rudi mau menikahi gadis seperti kamu. Yang entah bagaimana kelakuan kamu sela
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status