Share

Part 13

“Habis si Ibu beberapa hari ini mual-mual terus. Si Mbok rada feeling kalo Ibu lagi mbobot, Pak.”

“Aamiin.”

Setelah mencuci tangan, Sadewa segera naik ke lantai atas. Masuk ke dalam kamarnya menyembunyikan apa yang dia bawa di belakang tubuh seraya menghampiri sang istri.

“Om Dewa bawa apa?” tanya Sania sambil melongok penasaran.

“Buat kamu.” Sambil menerbitkan senyuman si lelaki menyodorkan boneka serta buket bunga, membuat wajah perempuan yang sedang duduk menyandar di dipan terlihat berbinar.

“Ya Allah, Om. Om Dewa romantis banget. Terima kasih ya.”

“Sama-sama, Sayang.” Bibir tipis Sadewa mendarat begitu lama di puncak kepala Sania, sementara sang istri menyambutnya dengan mendekap tubuh Kekar Sadewa.

“Om sudah makan?”

“Belum!”

“Kok belum makan? Ini sudah siang, loh!”

“Aku maunya makan kamu.”

Mata Sania membola sedang bibirnya mengerucut manja.

“Maksud aku, mau makan sama kamu, Sayang. Pikirannya jangan ngeres terus!”

“Om ‘kan yang ngajarin,” kekeh Sania

“Ya sudah. Kita ke bawah du
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Hanik Suyanti
makin seruuu ......thor......
goodnovel comment avatar
Gusrina Tajuddin
bikin penasaran aja kel jutanx
goodnovel comment avatar
Anita S
Sania kenapa yaaaa
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status