Share

Part 18

Perputaran keempat roda kendaraan pria dengan rahang tegas serta tubuh atletis itu berhenti tepat di depan sebuah bangunan sederhana yang ditinggali Lisa. Sadewa mengetuk pintu perlahan sambil mengucap salam, dan tidak lama kemudian seraut wajah lelah muncul seraya mengelus perut yang terlihat menggendut.

“Ayah? Tumben ke sini? Apa kabar?” sapa sang pemilik rumah sembari mengambil tangan mertuanya dan mencium bagian punggungnya dengan khidmat.

“Kevin mana, Sa? Saya mau bertemu dengan dia. Ada yang mau saya bicarakan. Penting!”

Lisa menundukkan wajah sambil menangis.

“Semenjak kami menikah, dia tidak pernah datang ke sini, Yah. Bahkan dia tidak pernah memberiku nafkah sama sekali,” lirih perempuan itu berujar, laksana angin yang sedang berkesiur.

“Kamu tidak membohongi saya, ‘kan?”

“Demi Allah, aku tidak pernah bohong.”

Sadewa membuang napas kasar.

Apa iya Kevin masih dibui, dan lelaki yang dia lihat tadi pagi hanya kebetulan mirip saja?

Pria berhidung bangir tersebut memijat pelipis,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status