Share

Part 25

“Pake gamis sama kerudung. Kita jalan sekarang!” perintahnya membuat Sania langsung tersenyum penuh kemenangan.

“Jangan lupa hapus juga riasan kamu. Aku tidak mau ada laki-laki lain yang ikut menikmati kecantikan kamu!”

“Siap, Bos!”

Sania segera berjalan menuju wastafel, membasuh wajahnya lalu lekas mengganti pakaian. Mereka berdua kemudian berjalan keluar dengan mode saling bergandengan tangan tanpa menghiraukan dua pasang mata yang memandang dengan tatapan cemburu.

“Kalian mau ke mana?” tanya Clarissa seraya menelisik tampilan Sania dari ujung kaki hingga ke ujung kepala, karena gamis yang ibu tirinya kenakan selalu baru dan dari merek yang lumayan cukup terkenal.

“Beli martabak, Kak. Kakak mau?” Sania menjawab dengan senyuman terkembang di bibir merah mudanya.

“Oh...enggak. Aku nggak suka sama terang bulan!”

“Kamu mau nitip apaan, Ca? Biar Ayah beliin.” Sambung Sadewa.

“Enggak, Yah. Aku nggak kepengen apa-apa.”

“Ya sudah kalau begitu. Ayo, Sayang. Kita jalan sekarang. Sudah jam sem
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status