Share

Part 61

“Iya!” Kevin mengangguk membenarkan meski hatinya tercacah perih.

Setelah keadaan mulai membaik dan rasa nyeri di lengan mulai berkurang, dokter memperbolehkan Sadewa pulang karena tidak ada hal yang terlalu mengkhawatirkan. Polisi juga membawa proyektil peluru yang sudah diangkat dari lengan Sadewa untuk dijadikan barang bukti.

Beberapa orang petugas berpakaian preman terus saja mengawal mobil sang pemilik perusahaan ekspor impor daging tersebut hingga sampai ke halaman rumah. Sania yang sudah menunggu kepulangan Sadewa segera berlari ke luar saat mendengar deru mesin kendaraan memasuki pekarangan rumahnya, akan tetapi Sapror segera mencegatnya dan melarang Sania keluar dari rumah.

“Kenapa, Bang? Saya mau menemui suami saya!” sungut si pemilik bulu mata lentik tidak terima.

“Demi keamanan Ibu. Silakan tunggu saja di dalam. Bapak sebentar lagi masuk. Kami khawatir ada yang mengikuti Bapak seperti kemarin,” jawab Sapror dengan sopan.

Sania mengentakkan kaki dan langsung membanting boko
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Anggra
dikira si Darmi pak Sadewa yg metong...haha..mampuslah kau mbokk...mimpimu trlalu tinggi sihhh...kan jatuh tuh sakiiittt......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status