Share

Nasihat

"Mbak Gita, mau ke mana?" tanya Wijaya.

Gita memakai ranselnya lalu menjawab tergesa-gesa. "Ada janji sama Pak Diaz."

"Oh, iya." Wijaya tersenyum lalu mengucapkan sampai jumpa pada Gita. Sebagai senior baru, Wijaya tidak mau dicap buruk oleh juniornya.

Gita menggedor pintu kaca ruang kerja Diaz. Pria berpakaian formal putih cerah duduk di kursi jabatannya sedang santai memainkan ponsel.

Mendengar gedoran cukup keras dan mengganggu, Diaz meletakkan ponsel untuk melihat siapa yang berkunjung dengan cara tidak sopan.

Pintu ruang kerjanya sudah di-upgrade, hanya bisa terbuka melalui scan kartu ID pejabat tinggi perusahaan. Selain itu, maka harus Diaz yang membukakan pintu dari dalam.

Mengingat Gita masih dianggap teman oleh Mila, suka tidak suka dia biarkan masuk.

Protesan berintonasi rendah dan tinggi memekakkan telinga Diaz begitu Gita masuk. Padahal dia tidak pandai melakukan orasi.

"Kenapa Mila tiba-tiba ketemu orang tua saya d

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status