"Ada seorang pria yang membebaskan tahanan Tuan. Begitu cepat hanya perlu saru bulan saja mereka membebaskan tahanan karena korban tidak sampai meninggal jadi tidak di hukum dan dia rela membayar uang tebusan," jawab polisi yang bertugas."Dasar semuanya itu harus butuh uang dan demi uang aparat penegak hukum tidak bisa menahan lama tahanan," Rendra begitu marah saat ini."Tenanglah! Kalau Kak Lussy bebas pastinya dia sudah ada takdirnya bebas. Tinggal tunggu dia buat kesalahan lagi yang parah hingga dia di hukum mati," ucap Laura."Ayo kita pulang dan kita harus istirahat sebelum menangani berita kita hang viral," ajak Rendra.Rendra dan Laura pulang bersama setelah dari kantor polisi. Rendra menyuruh seseorang untuk menyelidiki orang yang membebaskan Lussy tapi sepertinya akan sulit karena rumah tahanan di sogok untuk menutupi siapa yang membebaskan Lussy."Siapa yang membebaskan Kak Lussy? Apa mungkin itu Brian?" Tidak mungkin itu dia kan Rendra?" Laura penasaran siapa yang membebas
Brian langsung pergi meninggalkan perusahaan. Semua wartawan mengikuti Rendra dan Laura. Rendra dan Laura saat itu dia meminta maaf pada semua orang."Semuanya saya minta maaf akibat video dan foto saya dengan Laura tersebar. Ini kesalahan saya dan istri saya." Rendra meminta maaf dihadapan semua media dan beberapa wartawan yang pergi ke depan perusahan Rendra."Saya minta maaf dan ini juga dosa besar. Maafkan semuanya yang kecewa pada saya dan dulu yang mendukung saya saat kakak kembar saya berselingkuh dengan mantan suami saya." Laura juga meminta maaf dihadapan media.Laura dan Rendra masuk ke dalam perusahan dan disana sudah ada pemegang saham juga komisaris yang menunggu mereka. Rendra dan Laura masuk ke ruangan meeting karena hari itu meeting akan dilakukan."Pak Rendra, saya tahu Anda pemegang saham terbesar di perusahan ini tapi reputasi kalian hancur akibat video dan foto bahkan bukti kehamilan Bu Laura. Apa yang harus kita lakukan saham kita menurun sejak berita itu di muat d
"Bagaimana ini bisa terjadi? Akibat dari video syur saja mempengaruhi perusahaanku. Apa yang harus aku lakukan untuk menangani perusahaan, sedangkan beberapa pemegang saham sudah ada yang mengundurkan diri karena terjadinya penurunan yang signifikan ke bawah," Rendra bingung dan dia meeting di depan semua orang sambil memikirkan jalan keluarnya."Tuan Rendra, kita pertahankan beberapa investor yang ada dengan mencari investor yang baru. Lalu masalah modal lagi kita harus mengunakan uang Anda agar misalnya tidak sanggung membayar karyawan harus memakai uang Anda. Setelah perusahan kembali lagi maka keuntungan nya akan menutupi uang Anda untuk gaji karyawan," ucap asisten Rendra."Baiklah! Kamu bantu aku untuk terus setiap hari memeriksa pergerakan saham kita. Kita sudah ada solusi meskipun kerugian perusahaan begitu besar akibat penurunan saham," jawab Rendra.Hari itu Brian menerima telpon dari anak buah kepercayaan dan dia mendengar kerugian perusahaan sangat besar."Hallo! Ada apa ka
"Sakit Rendra. Aku takut mereka menghinaku karyawan kita sendiri." Laura pingsan akibat demo besar-besaran yang dilakukan. karyawan Rendra dari beberapa perusahaan mereka."Pengawal! Security! Cepat kalian bantu aku membawa istriku masuk ke dalam mobil. Kalian bereskan semua karyawan yang demo. Nanti biarkan asistenku menyampaikan pada karyawan yang demo agar perwakilan mereka menemui aku di perusahaan daripada demo yang rusuh." Rendra menyuruh anak buahnya untuk menghalau karyawannya agar tidak bertindak berlebihan.Rendra menyuruh mereka untuk berunding dan tidak mengancam nyawa siapapun. Sementara Rendra dibantu oleh beberapa pengawalnya masuk ke dalam mobil karena Laura pingsan. Mereka menuju rumah sakit terdekat agar Laura ditangani oleh dokter dengan cepat.Rendra segera menuju rumah sakit dan Laura masih pingsan. Beberapa saat kemudian, Rendra sudah membawa Laura ke rumah sakit dan saat ini Laura sudah ditangani oleh dokter uang bertugas. Rendra menunggu Laura di periksa oleh Do
Rendra membaca pesan itu ternyata pesan itu dari Brian. Brian sengaja menghina Rendra karena dia tahu Rendra begitu tidak becus juga mengurus perusahaan. Rendra saat itu juga segera menelpon Brian."Hallo! Apa maksud kamu Kak menghinaku?" tanya Rendra melalui ponselnya."Renda serahkan saja perusahaan kamu padaku karena kamu juga mengalami skandal yang sama. Aku punya modal untuk memperbaiki nama baik perusahaan dan aku punya kemampuan untuk mengembalikan investor," jawab Brian dengan sombongnya."Kak, kamu tidak mengenal aku. Dalam waktu 3 bulan, aku pastikan perusahan akan bangkit kembali dan aku akan tetap memegang penuh kekuasaan perusahan Papa dan punyaku." Rendra marah dan dia langsung mematikan ponselnya.Laura mendengarkan percakapan Rendra dan Brian karena mereka dalam perjalanan pulang dari rumah Bobby. "Rendra, apa Papa dan Brian menantang kamu untuk memulihkan perusahan dengan cepat?" tanya Laura."Kamu tidak perlu memikirkan perusahan dan aku sudah menemukan solusinya. A
Brian pergi karena tidak terimah perusahaan Rendra kembali jaya lagi. Laura datang saat Rendra sendirian, dia melihat Rendra tersenyum."Kamu kenapa senyum-senyum sendiri, Rendra suamiku?" tanya Laura."Aku tidak apa-apa, tapi aku lagi dalam suasana hati yang baik. Brian tidak suka aku sukses lagi dan perusahaan kembali jaya lagi, apa mungkin dia terlibat? Tapi dia sudah tidak jadi CEO lagi?" jawab Rendra."Apa mungkin Kak Lussy dan Rendra bekerja sama? Kita belum sempat menyelidiki karena sibuk mengembalikan perusahaan ini. Sayang, kamu selidiki ulang saja, siapa tahu kita berhasil menemukan pelaku penyebar video kita," ungkap Laura."Ya, aku akan sewa ahli IT dan mata-mata terbaik dari luar negeri. Pasti kita akan menemukan siapa pelaku sebenarnya," jawab Rendra. "Jangan sampai ketahuan siapapun, Rendra. Aku yakin mereka pasti terlibat," sahut Laura.Pesta perayaan bangkitnya kembali perusahaan Rendra sudah selesai, semua orang memberi selamat pada Rendra. Media juga memberitahukan
"Rendra, apa kamu tidak bisa memberikan saham perusahaan padaku hanya 15% saja?" tanya pria yang datang ke rumah Rendra dan pria itu adalah Brian."kak Brian, kamu datang-datang ke rumahku tidak kerja malah mau memalak saham yang aku beli darimu. Mau kamu apa heh?" jawab Rendra."Jangan serakah! Kamu anak Papa yang lebih muda dariku. Kenapa kamu serakah sekali!""Pergi kamu dari rumah ini! Dulu saat Mamaku meninggal Mama kamu selalu menyiksaku dan malah mengirimiku sekolah ke luar negri agar tidak menganggu kalian. Sekarang kamu tidak tahu minta saham yang aku beli dari harta warisan Mama, perusahaan kamu itu bangkrut kak dan aku rugi waktu itu tapi kamu malah minta saha?" Rendra tersulut emosi akibat permintaan Brian yang datang ke rumahnya."Dasar adik yang serakah! Kamu jangan menyesak karena kamu menolak permintaanku kali ini. Kamu tunggu saja! Ingat kita tidak ada hubungan adik kakak mulai sekarang." Brian marah dan dia pergi seketika itu karena dia merasa Rendra begitu sombong.
"Heh wanita hamil! Kamu diam saja! Jangan banyak bertanya saat ini biarkan Bos kita yang akan menerima kamu pelajaran," kata para penculik itu."Lepaskan aku! Aku mohon! Aku sedang hamil, jangan mengigat aku seperti ini. Aku mohon, kalian bebaskan aku," pinta Laura yang saat itu dia merasa ketakutan."Wanita hamil! Kamu harus ingat, sekarang kamu di culik dan jangan mencoba kamu," ancam penculik itu dengan mengarahkan pistol ke kepala Laura."Aku tidak akan macam-macam," jawab Laura yang sangat ketakutan karena di ancam apalagi di todong pistol.Semua hal yang Laura takutkan hanya calon bayinya karena dia sedang hamil 8 bulan. Laura hanya diam saja karena saat itu juga penculik membungkam mulut Laura dengan lakban hitam agar tidak bicara.Beberapa menit kemudian, Brian saat ini datang untuk melihat Laura. Namun, Laura matanya di tutup dengan kain hitam jadi dia tidak tahu siapa yang datang menemuinya."Kamu hanya wanita hamil, Laura. Aku ingin kamu tiada atau menjauh dari Rendra, pria