Anak buah Rendra melihat Brian sudah sadar dan dia menelpon Rendra tapi Rendra tidak menjawab panggilan anak buahnya karena sibuk dengan acara untuk putranya. "Aduh! Tuan Rendra pasti sibuk. Biarkan saja! Aku akan mengawasi Brian saja," kata anak buahnya."Rendra sedang sibuk apa?" Brian bertanya saat anak buahnya selesai menelpon Rendra."Dia sibuk dengan acara pesta kelahiran putrinya jadi kenapa kamu bertanya," jawab anak buahnya.Brain hanya diam saja karena dia merasa Rendra sudah berhasil menghancurkan dirinya dan Lussy."Kurang ajar! Tunggus saja balas dendamku! Aku akan membunuh kalian semua," teriak Brian yang saat itu sudah selesai diperiksa oleh Dokter."Hei kamu diam saja, tidak usah balas dendam karena kamu itu pantas mendapatkan ini semua. Anak dari pembunuh juga akan membunuh adiknya sendiri," sahut anak buah Rendra."Diam kamu! Aku tidak mau kamu ikut bicara," pekik Brian.Anak buah Rendra pergi saat Brian sudah sadar dari komanya. Dia seperti mendapat kesembuhan dan k
"Tolong jawab segera! Apa yang terjadi pada Papa saya Dokter?" tanya Rendra."Papa Anda koma dan dia kemungkinan tidak akan sadarkan diri lagi. Jantung yang baru itu terlihat lemah akibat serangan sock baru saja," jawab Dokter."Apa? Papa akan koma lama? Kenapa bisa?" Rendra sangat kaget mendengarkan ucapan Dokter."Anda yang sabar, mungkin nanti ada keajaiban Tuhan. Mungkin bisa sadar kembali dan saya tidak bisa memprediksinya." Dokter menepuk pundak Rendra yang saat itu dia kaget melihat apa yang terjadi pada Papanya."Tidak! Papa akan seperti mayat hidup, jika koma terlalu lama. Brian, dia itu pembunuh Mama dan juga pembunuh Papa. Aku ingin dia meninggal saja, Papa apa kamu akan memaafkan Brian karena ulah dia kamu seperti itu?" tanya Rendra."Saya akan kembali ke ruangan saya. Pasien sudah di pindahkan ke ruangan khusus perawatan. Saya harap Anda dan sekeluarga sabar dan tetap mendo'akan pasien akan segera sadar." Dokter pamit dia segera pergi meninggalkan Rendra dan Laura.Rendra
"Dia adalah saudaraku, tapi dia anak dari istri kedua Papa. Ada dendam apa kamu sama dia? tanya Rendra."Aku ingin dia merasakan penderitaan yang sama karena dia telah membunuh kedua orang tuaku 2 tahun yang lalu. Rendra menikah kerjasama perusahaan Papa dan Mama saat bangkrut akibat itu orang tuaku meninggal karena serangan jantung," jawab pria misterius itu."Lalu apa kamu bisa membebaskan aku?" Brian bertanya pada pria itu."Aku bisa membebaskan kamu segera," jawab pria itu."Baiklah! Aku akan kerjasama dengan kamu. Bebaskan aku! Bantu aku merebut kembali perusahaan Papa dan semua aset Rendra. Pasti dia akan jatuh miskin, maka kita akan bekerjasama untuk balas dendam.Pria itu menjabat tangan Brian sambil tertawa jahat."Kamu adalah orang yang tepat dan kita akan segera datang ke kehidupan Rendra balas dendam dan menghancurkan dia. Aku hanya butuh saham 5% saja dari setiap perusahaan dia, apa kamu setuju?" "Kita akan segera membalas Rendra, aku bantu kamu saat aku sudah bebas dari
"Anda cepatlah ke rumah sakit dekat perusahaan PT. Subagiyo karena kejadian di depan minimarket dekat perusahaan ini. Saya akan membawa korban tabrak lagi ke rumah sakit," kata pria yang menolong Rendra.."Saya akan segera kesana Pak! Terimah kasih! Sudah mau menolongku," jawab Laura.Laura menutup ponselnya dan dia tidak percaya kalau Rendra mengalami kecelakaan. Laura begitu panik langsung dia cepat-cepat ke rumah sakit dan dia menitipnya dua anak kecil itu ke baby sister. Laura langsung mengendarai mobilnya dan dia melajukan mobilnya dengan sangat cepat. 'Rendra aku harap kamu selamat. Aku takut kamu kenapa-kenapa'Dia begitu takut kalau Rendra akan pergi. Beberapa menit kemudian Laura sudah sudah sampai di depan rumah sakit. Laura secepat mungkin memakirkan mobilnya lalu dia melangkahkan kaki untuk masuk ke dalam rumah sakit. Laura mencari dimana keberadaan Rendra, dia bertanya pada resepsionis rumah sakit."Suster, dimana ruangan pasien tabrak lagi bernama Rendra Subagiyo?" tanya
"Bagaimana bisa? Bibi kenapa anakku bisa hilang?" Laura sangat kaget dia menjawab melalui telponnya dan terdengar oleh Rendra."Sayang ada apa? Siapa yang hilang?" sahut Rendra."Bibi, apa yang terjadi? Bukankah di rumah ada security dan beberapa bawahan suamiku? Kedua anakku hilang?" "Nona, kembalikan ke rumah karena saya yakin kedua anak Nona diculik. Tolong bilang Tuan Rendra, maafkan kita semua. Tuan kecil keduanya saya tinggal di depan halaman rumah saat mereka sudah saya suapi mereka makan lalu saya tinggal ke belakang untuk menaruh mangkuk kecil tempat makan. Keduanya di cari oleh semua orang tapi tidak pernah di temukan, jadi bagaimana ini?" jawab baby sister."Aku akan kembali ke rumah, sudah aku tutup dulu panggilan kamu." Laura segera menutup ponselnya tapi raut wajahnya kelihatan panik dan air matanya mulai menetes perlahan."Siapa yang hilang? Sayang, ada apa?" Rendra bertanya."Anak kita dan Anak Brian hilang, baby sister sudah mencarinya di seluruh rumah dan di dekat ru
Dor...Suara pistol berbunyi melayang ke atap rumah. Laura kaget dan dua orang anaknya menangis karena kaget."Mama, tolong! Aku takut!" teriak anak Brian."Ma.. ma.. atut!" teriak anaknya yang menangis begitu kencang."Brian, apa yang kamu lakukan?" Laura berteriak kencang saat melihat Brian yang tertawa setalah menembak langit-langit gudang di rumah itu.Dasar kurang ajar! Kamu jangan banyak bicara, saat ini kamu itu hanya tahanan. Dasar wanita murahan! Kenal bisa kamu punya anak dari Rendra, apa Rendra selingkuh dari kamu?" "Anak itu..." saat Laura ingin memberitahukan kalau anak itu anaknya Lussy tiba-tiba membuka topengnya.Wanita yang bertopeng itu adalah Lussy saudara kembar Laura. Lussy membuka topengnya dan membuat dirinya kaget kalau ternyata Lussy juga terbebas dari penjara."Apa kabar? Saudara kembarku sayang?" Lussy mendekati Laura."Lussy? Kenapa bisa kamu ke luar dari penjara?" tanya Laura."Asal kamu tahu hanya butuh sehari aku bisa ke luar dari penjara karena apa? Aku
"Apa yang kamu mau? Cepat jelaskan! Jangan pernah mengancamku, rugi kamu membunuh kedua anakku dan istriku.""Aku tidak akan menunjukkan dimana keberadaanku. Aku ingin kamu merasakan rasa panik, kalau bisa juga rasa itu membunuhmu." pria itu menutup telponnya sehingga membuat Rendra marah."Sialan! Mereka berani sekali mengancamku. Kalian saat ini tolong lacak keberadaan istriku dan kedua anak itu karena baru saja mereka menelpon dengan ponsel Laura. Tapi mereka pasti membuang ponsel Laura sekarang." Rendra marah tapi dia segera menyuruh anak buahnya untuk menyelidiki sampai dapat dimana lokasi Laura berada.Hari itu berganti pagi hari yang indah tapi seperti mimpi buruk untuk Laura. Rendra berada di rumahnya mencari Laura terus menerus tapi belum kunjung ditemukan. Para kenalannya dan ahli hacker sudah dikerahkan tapi memang semua rencana sudah disusun rapih tidak ada cela. Rendra masih mencari keberadaan Laura dan anaknya tapi saat ini Laura sudah sadar dari pingsannya."Hei Adik! Ka
"Aku tidak akan melepaskan kedua anak kamu." Brian membawa kedua anak itu mereka menangis saat dipaksa Brian."Jika kamu membunuh anakku, maka aku akan menembak Laura." saat Brian mengancam Rendra dengan membunuh kedua anak itu, Laura teriak karena dia tidak mau Rendra mengahadapi semuanya seorang diri. Laura tidak mau Rendra mati di tangan mereka."Rendra, cepat pergi! Kaburlah! Setidaknya dari kita harus ada yang selamat. Aku tidak mau kamu mati dan aku juga dua anak itu. Mereka bertiga gila karena dibutakan dendam, mereka mau menghilangkan nyawa kita," teriak Laura."Tenang saja! Aku pasti selamat dan anak kita pasti selamat," jawab Rendra.Suara langka kaki terdengar dari luar dan anak buah Rendra masuk ke gudang itu. 10 orang anak buah Laura ke gudang itu dan mereka mendapati kalau tuannya sedang menyandera Lussy."Tuan, kamu sudah mengalahkan mereka. Tuan suruh musuh mundur saja," kata anak buahnya."Kalian saat ini sudah kalah! Lihatlah anak buahku berhasil. Semua anak buah kal