"Kakak Ipar, jangan pernah kamu merasa sendiri karena aku akan selalu ada untuk kamu. Jangan menangis lagi karena Kakak tidak pantas menangisi pria yang seperti Kak Brian.""Rendra, aku harus pulang dan aku tidak mau ada di Bali ini. Buat apa aku harus melihat Kak Lussy dan Brian bermesraan.""Jangan pulang dulu, besok aku akan ajak Kakak jalan-jalan pantai kute. Kakak nanti pulangnya sama aku dan aku akan bilang sama Papa karena Kak Brian sibuk dengan bisnisnya. Kakak bisa pulang bersamaku.""Rendra, besok ajaklah aku keliling Bali. Aku ingin melupakan dia yang selalu jahat padaku.""Oke, Kak Laura aman bersamaku."Brian saat itu dia pulanh ke villanya. Ada perasaan madah pada Laura karena dia lebih memilih di temani Rendra daripada dirinya."Sialan! Adik kurang ajar! Papa juga begitu kenapa kirim Rendra sebagai mata-mata. Aku jadi tidak leluasa di Bali dan Lussy juga menyusulku. Argh... aku tidak suka Laura memilih Rendra daripada aku dan Papa juga."Brian marah, mungkin dia belum m
"Aku bukan pelakor, kalian itu jangan pernah menyalahkan aku. Aku begini karena memang aku kabur dari perniakahan. Brian, kamu juga masih mencintai akukan?""Lussy, ayo aku antar kamu pergi ke Bandara. Bukannya kamu mau ke Bandara dan pulang ke Jakarta?" Brian menarik Lussy dan meyeret tangannya untuk ke luar rumah."Laura, Brian itu punyaku. Brian, jangan kasar padaku. Kamu kenapa marah? Kamu juga masih suka sama aku?""Pulanglah! Aku akan pulang bersama Rendra." Nayla sudah lelah dan tidak mau bersama Brian."Laura, aku mengantar Lussy ke Bandara." Brian berteriak pamit pada Laura dari kejauhan."Terserah kamu! Kamu bisa ikut Kak Lussy pulang dan aku sore hari akan pulang bersama Rendra.""Baiklah! Jika itu maumu aku akan pulang dan bajuku tidak penting." Brian masuk lagi dan mengambil berkas juga laptop dan barang penting.Brian akan pulang bersama Lussy karena di suruh oleh Laura. Brian membawa semu barangnya saat itu juga."Laura aku akan pulang. Rendra jaga istriku dan ingat jang
"Diamlah! Hey kalian pindahkan Laura ke tempat yang aman. Jangn sampai dia kabur. Aku masih dendam pada dia." suruh wanita itu pada dua orang penculik."Siapa kamu? Lepaskan aku! Salahku apa? Kenapa kalian menculikku?""Kuring dan sekap dia dimana saja. Kalau bisa yang jauh dari kota ini.""Siap, Bos! Kita akan bawa dia ke luar kota."Laura menangis hari itu dan dia takut kenapa dia bisa di culik. Suara wanita itu memakai alat penyamar suara jadi Laura tidak mengetahui siapa wanita yang menyuruh penculik untuk mengurungnya.'Tuhan, toloang aku! Selamtkan aku dari penculikan ini. Apa yang harus aku lakukan? Alu harus kabur dari tempat ini, bagaimana caranya.' Laura sangat sedih dia hanya membatin dan dia ingin kabur.Wanita itu langsung pergi dan dia hanya menberi uang saja pada dua orang suruhannya itu yang menculik Laura. Setelah wanita cantik pergi kedua orang penculik itu membawa Laura paksa masuk ke dalam mobil."Ikuti kita! Kalau kamu tidak mau mati dan tidak mau peluru di pistol
Rendra saat itu dia menuju ke rumah oranh tua Laura. Rumang orang tua Laura ada di Jakarta Selatan, dia mengendarai mobilnya dengan sangat cepat agar cepat sampai di rumah orang tua Laura. Beberapa jam kemudian, Rendra sudah sampai di depan rumah orang tua Laura."Sudah jam 1 malam saat ini, apa ada orang di rumah ini? Orang tua Kak Laura sudah meninggal apa ada yang berjaga?"Rendra mendekat ke arah pintu gerbang depan rumah orang tua Laura. Lalu ada seorang security yang berjaga di depan pintu gerbamh itu, seciroty itu sedang menutup pintu gerbang. Rendra segera menemui Security penjaga rumah orag tua Laura."Pak, apakah Laura Septian ada di rumah orang tuanya? Saya Rendra adik suaminya.""Nona Laura sudah hampir 3 bulan tidak kesini, Mas Rendra. Apa yang terjadi pada Nona Laura?""Dia belum pulang ke rumah suaminya karena dia sedan bertengkar dengan suaminya. Dia pergi dari rumah.""Aduh, Nona Laura memang menikah karena menjadi pengganti Nona Lussy. Dulu Nona Lussy kabur dari pern
"Kak Laura di culik, apa aku harus bilang ke Kak Brian dan Papa?" Rendra panik dan dia khawatir.Rendra segera bangun dan mendatangi Brian. Dia memberitahu Brian kalau Laura telah di culik."Kak Brian, istri kamu mengirim pesan padaku. Dia di culik dan di sekam di sebuah villa," ucap Rendra pada Brian."Dia tidak mungkin di culik. Pasti dia berpura-pura saja agat mendapat perhatianku. Dia mau aku pedulikan tapi tidak mau tidur denganku, aku malas," jawan Brian yang santai."Dia itu istri kamu Kak. Jangan tega sama Kak Laura, Papa itu sayang sama menantunya." Rendra marah"Kamu saja yang cari dia. Aku siang ini ada urusan kerja dan cek bisnis di Bandung," sahut Brian."Tega kamu! Aku akan menolongnya dan mencari Kakak Ipar sendirian. Dia itu wanita dan anggota keluarhga Subagiyo Kak." Rendra berucap dia akan menong Laura karena Brian tidak mau mencarinya."Terserah kamu saja! Aku tidak peduli sama dia lagi," jawab Brian.Brian hanya acuh tak acuh saja mendengar Laura di culik. Rendra y
"Kita terlambat, Kakak Ipar pasti sudah dibawa kabur penculik itu.""Tuan Muda, mereka benar-benar penculik dan mereka menculik banyak orang. Kita akan membebaskan mereka dulu. Lau kita akan mengikuti Anda mencari Nona Laura." Polisi yang membantu mereka juga menolong semua korban penculikan dan ada 11 orang yang penculik itu di culik.Rendra kembali ke mobilnya bersama teman kuliahnya."Apa kamu sedih dan panik sekarang, Rendra? kakak Ipar kamu belum kembali?" tanya teman Rendra."Aku berterimah kasih padamu, tempat ini memang benar tempat Kakak Ipar di culik di villa ini. Saat ini dia dibawa pergu oleh penculiknya. Aku akan menemukan Kakak Ipar karena orang tua dia meminggal dan Kakak Kembarnya itu jahat.""Kamu harus tetap mencari Kakak Ipar kamu, Rendra.""Iya, aku tahu. Terimah kasih sudah membantuku."Rendra hari itu terus berusaha mencari Laura ke beberapa tempat yang deka dengan villa itu, termasuk ke dalam hutan tapi Laura belum juga ditemukan. Laura hilanh seperti di telan bu
Brian marah dan dia membuag berkas surat cerai Laura itu di lantai. Brian masuk ke kamarnya dan dia tidak terimah jika di ceraikan Laura."Kenapa ada tanda tangaku? Apa aku pernah menandatangani berkas berceraian? Kapan? Aku tidak di terimah di ceraikan Laura. Dia berguna karena Papa dan Mama sangat sayang padanya, aku tidak bisa menceraikan dia.Tiba-tiba Lussy memeluk Brian dari belakang, sehingga membuat Brian terkaget. "Kenapa kamu tidak mau bercerai dengannya? Aku hamil anak kamu tapi kamu pedulinya sama dia." Lussy cemburu."Dia masih berguna untukku dan aku butuh dia untuk membujuk Papa dan Mama, agar Papa dan Mama menyerahkan hartanya padaku dulu. Baru aku menceraikan dia," jawab Mark."Brian Sayang, jangan pikirkan adik kembarku. Lebih baik kita bersama saat ini. Aku sedang rindu di peluk mesra oleh kamu," Lussy memeluk Brian."Laura, puaskan aku malam ini! Aku ingin kamu dan aku menikmati malam ini bersama. Aku tidak mau memikirkan Laura lagi."Lussy dan Brian beradu kemesra
"Rendra, angkatlah! Aku butuh kamu. Aku tidak kuat lagi karena luka di tubuhku parah." Laura masih berusaha menelpon Rendra.Hari itu Rendra baru ke luar dari perusahaanya karena dia harus tetap bekerja. Rendra meninggalakan ponselnya di mobil. Rendra melihat ponselnua berdeeing dan ada bangak panggilan masuk dari nomor yang tidak dikenal. Rendra menerima panggilan itu dan ternyata itu aku Laura."Hallo! Siapa kamu?" tanya Rendra."Rendra, ini aku. Tolong aku! Lacak ponsel ini dan aku tidak tahu ini dimana. Aku sedang ada di gedung tua. Aku di culik dan di pukuli.""Laura, Kak. Aku akan menyelamatkan kamu. Kamu ada dimana?""Rendra, selamat aku." Laura mematikan ponselnya karena takutnya penculik itu kembali lagi ke kamarnya."Kak, kamu dimana? Aku akan menyelamatkan kamu." Rendra bergegas masuk mobil dan dia pergi ke temat anak buah Papanya dan Polisi yang membantunya.Rendra juga mengabari teman kuliahnya untuk melacak keberadaan Laura. Dengan cepat teman Rendra yang ahli IT menemui