"Brian, kenapa kamu tidak mengundangku datang ke meeting ini juga. Bukankah Laura istri kamu ikut dan aku juga istri kamu," kata Lussy"Pak Brian, tolong jamgan ada yang menganggu meeting ini. Anda suruh pergi dulu istri kedua Anda dan ini akibat kalian jadi saham perusahaan anjlok parah," kata para investor."Ya, saya akan mengurusi istri kedua saya. Maafkan saya! Saya izin dulu dan maaf meeting ini di tunda," ucap Brian.Brian saat ini dia langsung memegang tangan Lussy dan dia mengajak Lussy ke depan rumahnya. Brian marah besar karena dia tidak suka Lussy menganggunya saat ada meeting penting di rumah Papanya."Apa yang kamu lakukan? Tahu darimana kamu aku meeting di rumah Papa? Kenapa kamu kesini saat berita kita viral? Lussy aku marah padamu." Brian mencengkram erat dagu Lussy."Brian, sakit jangan kasar! Aku khawatir padamu karena belum kerja. Tapi aku dengar ada meeting di rumah Papa kamu dari rekan kerjaku dan aku kesini menyusul kamu, kenapa kamu marah?" tanya Lussy."Kamu pul
"Maaf, Kakak Ipar karena kamu begitu cantik dan seksi makanya aku lepas kendali. Aku tidak mau kamu dimiliki Kak Brian dan aku menunggu kamu becerai dengannya." Rendra memeluk Laura."Jangan beralasan Rendra, dasar pria mesum. Sekarang aku mau mandi dan hari ini aku tidak bekerja. Aku mau pulang ke rumah Brian, aku ingij tahu Brian sedang sedih apa tidak," jawan Laura dia berdiri dan segera akan masuk kamar mandi di kamar apartemen Rendra."Kak, kamu tenang saja. Aku akan temani kamu kesana dan aku juga mau melihat ekspresi wajah Kak Brian pasti dia bingung cari cara meredahkan berita viral tentangnya dengan Kak lussy." Rendra memakai bajunya dan menunggu Laura selesai mandi baru dia akan mandi."Aku akan mandi dulu dan kamu tunggu aku selesai mandi baru kamu." Laura masuk ke kamar mandi dan dia segera mandi.Saat init Laura mandi dan Rendra sedang menyalakan televisi, berita hari ini hanya tentang Brian dan Lussy. Ponsel Rendra tiba-tiba ada panggilan masuk dari Brian. Rendra menerima
"Jangan menciumku! Lepaskan aku, Brian. Kamu kenapa? Kamu stress karena berita di media." Laura memukul Brian dia dadanya."Iya, aku kalut dan persaanku seperti ini. Laura, maaf aku salah. Aku memaksamu dan mencium kamu." Brian tiba-tiba dia melepaskan Laura dan dia duduk di lantai."Kenapa kamu? Kami itu bisa membuat pernyatana di media kamu dan Lussy menikah karena izinku. Tapi aku tidak mau ikut di wawancarai, kamu jangan gila karena video kalian tersebar." Laura sebenarnya dia senang melihat Brian yang kacau tapi dia prihatin juga dan ada rasa takut Brian akan memaksanya bercinta dengannya."Laura, kamu adalah wanita baik-baik. Aku akan pergi ke kamarku. Besok aku akan mengadakan permintaan maafkan di media dan aku harap kamu melihatku. Kamu wanita baik berbeda dengan kembaranmu." Brian berdiri dan dia kembali ke kamarnya."Syukur dia pergi. Tuhan lindungi dan aku ingin segera lepas dari Brian. Aku tidak mau bersama dia lebih lama dan dia itu pria gila yang kasar." Laura menutup pi
"Rendra, kenapa kamu selalu mengajakku tidur denganmu? Aku ini punya perasaan dan jangan paksa aku. Jika kamu paksa aku, aku akan marah," Laura menampar Rendra."Maaf, aku memaksa kamu karena aku selalu ingin bersama kamu setiap hari Kakak Ipar," jawab Rendra."Kita tidak memakai pengaman dan sebentar lagi aku ingin meminta diceraikan Brian dan jika aku hamil itu akan berbahaya. Kamu sabar dulu dan aku sebenarnya akhir-akhir ini aku tidak nafsu makan," sahut Laura."Apa kamu sakit? Apa aku antarkan ke rumah sakit saja?""Rendra, aku ingin sendiri dulu karena semuanya sudah di ungkap ke publik aku harus siap jika aku harus bercerai dengan Brian." Laura mengkhawatirkan dirinya jika dia menjadi janda."Apa Kakak Ipar takut menjadi Janda?" tanya Rendra."Aku takut Rendra karena perselingkuhan Brian dan Lussy pasti sudah di tonton banyak orang. Apa mereka memandangku sebagai istri yang tidak becus karena suamiku selingkuh dengan Kakak kembarku sendiri?" Laura ada rasa takut sendiri."Aku ya
"Baiklah! Aku akan meminta Rendra untuk membantuku. Kamu juga jaga Lussy dan saat ini dia ada dimana?" tanya Laura."Lussy sedang berada di ruangan UGD dan sepertinya dia pingsan karena di lempar batu oleh ibu-ibu yang berdemo di depan perusahaan," jawab Brian."Kamu jaga dia karena dia itu sedang hamil. Aku tutup telponnnya dan aku akan ke luar rumah sekarang." Laura menutup telponnya dan dia langsung ke luar rumah."Pelakor yang tinggal di rumah ini harus di usir. Alu kira dia kakak istri dari pemilik rumah ini karena mereka saudara kembar. Tidak tahunya dia pelakor dan perumahan ini tidak suka ada pelakor. Pelakor di usir saja, jangan ada di komplek perumahan kita." Ibu-ibu kompeks datang dan ada yang melempar batu.Nayla saat itu dia ke luar rumah dan semua ibugibu komplek diam. Nayla berbicara baik-baik pada semua ibu-ibu yang mengacau di depan rumah Brian."Ibu-ibu, suami saya dan istri kedua suami saya tidak ada di rumah ini. Saya minta maaf ya karena skandal mereka," kata Laura
"Lussy, apa otak kamu sudah geser? Dia itu kesini mengantar baku kamu dan aku. Pikiran kamu terlalu buruk pada Laura," bela Brian."Maksud Kakak aku akan balas dendam dan membunuh bayi kamu?" tanya Laura sekali lagi."Iya, aku tahu kamu sakit hati dan dendam kepadaku. Aku yakin semua video yang tersebar itu ulah kamu, Laura." Lussy menuduh Laura dan bukannya terimah kasih malah begitu perilakunya."Kak aku bukan kamu. Aku kesini karena di suruh suami kamu dan aku tidak bakal mau kesini, kalau Brian tidak mengemis minta tolong padaku," jawab Laura."Kamu pulanglah! Aku tidak mau kamu ada disini. Jangan kesini lagi dan aku tidak mau melihat muka kamu," ucap Lussy yang membuat Laura jengkel."Kak, dasar tidak tahu terimah kasih. Brian, kamh jaga pelakor kamu ini dan awas jangan sampai di lempar batu lagi kepalanya, dia bisa gila beneran dan sekarang saja omongannya melantur begitu," Laura marah dan dia emosi sekali lalu dia pamit pada Brian dan segera pergi meningalkan ruangan inap Lussy.
"Laura, kamu yang saat ini mengugat cerai Brian dan kamu sendiri akan menjadi janda. Aku berhasil memiliki Brian dan dia tidak akan bangkrut," ucao Lussy."Terserah kamu Kak. Kepalaku pusing dan aku harus segera pergi ke rumah Papa muga Mama. Kamu tinggallah bersama Brian." Laura membawa semua barangnya dan dia juga membawa berkas ajuan gugatan cerainya yang di tanda tangani Brian.Laura pergi dari rumah Brian dan dia tidak akan kembali ke rumah itu. Laura memesan taxi dan beberapa menit kemudian taxi datang. Laura masuk ke dalam taxi. Laura masuk Taxi dan saat akan sampai di rumahnya dia pingsan."Mbak, sudah akan sampai. Mbak, bangunlah! Apa dia pingsan?" supir taxi mendekati Laura dan dia memegang tangannya tapi dia tidak bergerak.Supir taxi saat ini dia takut dan mengantarkan Laura ke rumah sakit. Saat sudah di rumah sakit, supir taxi itu membawa Laura dan dokter menangani Laura dengan baik. "Dok, saya mengantarkan wanita ini ke rumahnya tapi belum sampai di rumahya dia pingsan,"
"Cukup! Lussy apa kamu gila? Laura itu sakit dan kamu janhan membuat masalah saja. Kamu harus pulang bersamaku." Brian memegang tangan Lussy yang akan menampar Laura lagi."Pergi kalian berdua, kaliam membuatku frustai saja. Aku tidak akan sembuh jika kalian disini, aku malah akan mati," kata Laura."Laura, maafkan aku! Lussy kelewat batas dan aku akan membawanya pulang. Rendra jaga dia, aku tidak mau Papa marah karena aku tadi pagiaku baru menandatangani surat gugatan cerai dari Laura,' kata Brian."Kamu pulang saja Brian! Ajak istri kamu itu dan bilang ke dia kalau aku bukan adik dia lagi yang dulu selalu ditindad terus," sahut Laura."Kak Brian, ajak Kak Lussy pulang. Jangan buat kegaduhan di rumah sakit dan kasihan Kak Laura." Rendra juga tidak suka Lussy bersama mereka."Aku akan bawa dia pulang. Aku pulang dan kamu istirahatlah! Cepat sembuh Laura." Brian pamit pada Laura dan dia menarik tangan Lussy dan menyeretnya ke luar.Brian marah dan dia berjalan dengan cepat."Stop! Aku