"Rendra sayang, apa aku setua itu? Kamu selalu memanggilku Kakak terus? Kita ini sepasang kekasih loh?" Laura tidak suka di panggil Kakak oleh Rendra."Laura sayang, my love. Apa sudan puas My Love?" tanya Rendra."Tidak suka di panggil My Love. Panggil Laura saja dan kamu mau apa sekarang?" ""Rendra sayang, apa aku setua itu? Kamu selalu memanggilku Kakak terus? Kita ini sepasang kekasih loh?" Laura tidak suka di panggil Kakak oleh Rendra."Laura sayang, my love. Apa sudan puas My Love?" tanya Rendra."Tidak suka di panggil My Love. Panggil Laura saja dan kamu mau apa sekarang?" "Tidak suka di panggil My Love. Panggil Laura saja dan kamu mau apa sekarang?" "Kita makannya terpisah dan di restoran khusus. Laura, apa kamu bahagia bisa bersamaku?""Tidak! Aku tidak bahagia karena kamu belum menikahi aku, hoekkk... Rendra aku masuk angin." Laura muntah dan dia membuka pintu mobil."Kak, wajah kamu pucat sekali. Apa yang terjadi? Apa kita ke rumah sakit saja?" tanya Rendra."Tidak! Aku
Lussy marah dan dia tidak terimah Brian menyusul Laur sampai ke Bali. Sedangka Laura tertawa melihat Lussy yang panik karena Brian ke Bali."Hahaha... Kak kamu pasti takut aku akan kembali pada Brian. Itu tidak mungkin Kak, meskipun lagit terbelahku aku tidak aka kembali ke pria tukang selingkuh itu," kata Laura."Kamu kenapa ketawa Kak? Kamu suka Brian mengajak kamu kembali?" Rendra melihat Laura tertawa."Tidak! Aku tidak bahagia Brian menyusulku ke Bali. Tapi aku senang Kak Lussy panik, dia pasti mengira aku mau balikan sama Brian. Rendra, aku cinta kamu saat ini dan aku tidak akan kembali pada Brian tukang selingkuh dan pembohong itu," jawabnya."Kak kamu harus melihatku dan hanya memikirkan aku saja," ucap Rendra yang dia sedikit cemburu tapi dia tidak mau Laura menganggap Rendra kurang dewasa."Sudahlah! Aku tahu kamu cemburu tapi kamu tidak mau menganggap kamu kurang dewasa. Rendra, kamu berhak cemburu karen kamu itu pria yang aku suka saat ini." Laura tiba-tiba dia memeluk Rend
"Brian itu cinta sama aku, diam-lah! Kamu itu hanya iri saja padaku. Laura tunggu saja aku akan pastikan hidup kamu tidak akan bahagia," jawab Laura."Kalau gitu jangan pernah menghubungi aku lagi. Aku malas dengan kamu. Kamu itu hanya mantan Kakak kembar saja yang merebut suamiku." Laura kesal dan dia mematikan ponselnya.Rendra mendengarkan semua itu dan pastinya Brian saat tiba di Jakarta akan bertengkar dengan Lussy."Kak, Kakak kamu itu tidak tahu diri. Malah Mendo'akan Kakak menderita bukannya dia yang merebut suami Kakak. Dasar wanita gila, Kak aku akan buat kamu bahagia," ujar Rendra saat mendengarkan pembicaraan Laura dan Lussy melalui ponsel baru saja."Sudahlah! Biarkan saja demi cinta dia rela menyakiti aku yang adiknya. Saat ini aku harus sukses melebihi mereka berdua saja deh dan aku malas kalau bertemu mereka," jawabnya."Pasti saat Kak Brian sampai di Jakarta akan ada percikan api pertengkaran diantara mereka. Aku tidak sangka Kakak yang lembut dan kalem seperti kamu bi
"Apa yang kamu maksud Rendra? Dokter bilang aku tidak hamil dan dia hanya bilang aku masuk angin saja. Aku kelelahan dan butuh istirahat saja," Laura terlihat biasa saja meksipun dia kaget dengan pertanyaan Rendra."Ya juga, Dokter tadi bilang juga kamu hanya sakit ringan saja. Kamu harus banyak tidur Kak dan jangan demi perusahaan kamu tambah kurus. Aku yang akan bantu kamu lagi pula itu juga perusahaan milikku." Rendra sebenarnya senang jika Laura hamil dan itu pastinya anak dia dengan Laura."kenapa wajah kamu tiba-tiba murung? Kamu tidak suka aku sakit dan selalu mual juga muntah?" tanya Laura."Tidak Kak! Aku sedih kamu tidak hamil karena kalau kamu hamil pasti akulah ayah biologisnya," jawab Rendra dan dia menjaga Laura di sisi ranjang dia duduk di kursi agar dia bisa melihat Laura."Kamu masih muda apa kamu yakin mau jadi Ayah?" "Aku yakin aku bisa jadi ayah yang baik," jawab Rendra dengan percaya dirinya."Sudahlah! Suatu saat jika kita menikah aku akan hamil juga," sahut Laur
"Apa yang kamu maksud Rendra? Dokter bilang aku tidak hamil dan dia hanya bilang aku masuk angin saja. Aku kelelahan dan butuh istirahat saja," Laura terlihat biasa saja meksipun dia kaget dengan pertanyaan Rendra."Ya juga, Dokter tadi bilang juga kamu hanya sakit ringan saja. Kamu harus banyak tidur Kak dan jangan demi perusahaan kamu tambah kurus. Aku yang akan bantu kamu lagi pula itu juga perusahaan milikku." Rendra sebenarnya senang jika Laura hamil dan itu pastinya anak dia dengan Laura."kenapa wajah kamu tiba-tiba murung? Kamu tidak suka aku sakit dan selalu mual juga muntah?" tanya Laura."Tidak Kak! Aku sedih kamu tidak hamil karena kalau kamu hamil pasti akulah ayah biologisnya," jawab Rendra dan dia menjaga Laura di sisi ranjang dia duduk di kursi agar dia bisa melihat Laura."Kamu masih muda apa kamu yakin mau jadi Ayah?" "Aku yakin aku bisa jadi ayah yang baik," jawab Rendra dengan percaya dirinya."Sudahlah! Suatu saat jika kita menikah aku akan hamil juga," sahut Laur
"Siapa kamu? Kenapa kamu menculik aku? Apa mau kamu?" Laura ketakutan karena di todong pistol dan pistol itu mengarah ke keningnya."Mauku hanya ingin kamu mati. Laura aku ingin kamu lenyap dari dunia ini," jawab Lussy yang menyamar."Kamu suruhan siapa? Apa kamu suruhan Kak Lussy? Dia tetap banget, padahal aku ini adik kembarnya." Laura menangis karena dia yakin semua orang yang ada di situ itu suruhan Lussy."Lussy siapa? Kamu diam saja. Aku akan membunuh kamu saat ini juga." Lussy memakai penyamar suara dia tertawa jahat.Lussy mengurung Laura dan mengirim dia dengan air kotor. Baju Lussy basah dan perutnya semakin sakit. Lussy menampar Laura dengan sangat keras, lalu dia memukul Laura dengan tongkat hingga dia pingsan."Rasakan ini! Aku mau kamu terus kesakitan lalu kamu meninggal." Lussy memukul Laura dengan balok kayu di kakinya."Sakit! Jangan begini, perutku sakit." Laura langsung pingsa."Laura, bangunlah! Dasar lemah. Kalian jaga Laura, aku akan ke mobil jaga dia sampai sadar
"Tuan Rendra, maaf dia kabur karena tadi dia pura-pura pingsan saat sudah masuk mobil. Saya tadi buang air kencing dan yang lainnya beli minum," jawab anak buahnya."Temukan dia dimanapun dia berada. Lussy harus masuk penjara saat Laura bangun dari koma. Gara-gara wanita kejam itu Kak Laura koma tidak sadarkan diri. Besok pagi kirim para pembunuh bayaran itu ke kepala polisi kenalanku dan aku akan kirim bukti semua kejahatan Lussy karena telah membuat Laura seperti ini." Rendra sangat murka dan dia tidak jadi masuk ke ruangan Laura."Siap Tuan! Maafkan kita! Kita akan cari Nona Lussy lalu menjebloskan dia ke penjara." anak buahnya takut Rendra marah besar karena dia meksipun lebih mudah daripada Brian tapi dia lebih tegas dan lebih tidak suka anak buahnya yang gagal menjalankan perintahnya.Anak buahnya segera mencari Lussy karena dia kabur saat perjalanan menuju rumah Rendra. Untungnya anak buahnya mengejar Lussy dan kaki Lussy di tembak anak buahnya.Dor.."Wanita sialan rasan tembak
"Kamu, kamu adalah penjahat yang waktu itu menculik aku. Rendra, dia pria yang waktu itu," kata Laura."Tenang Kak, wajahnya penuh luka dia tidak akan berani macam-macam," jawab Rendra."Tolong maafkan aku! Aku hanya pembunuh bayaran dan aku juga punya anak sama istri. Aku akan melakukan apa saja asal jangan membunuh aku. Tuan Rendra dan Nona Laura maafkan aku." pria itu berlutut dibawah kaki Rendra yang saat itu dia berada di dekat ranjang pasien Laura."Pergi kamu! Jangan berlutut dan memohon kepadaku. Minta maaflah pada Kak Laura, kamu dan semuanya yang ikut terlibat dengan penculikan Laura akan mendapat balasannya," jawab Rendra."Nona Laura maafkan saya! Saya janji akan tobat dan jangan bunuh saya," pinta pria berbadan besar itu wajah penuh luka yang belum kering."Kamu pergi sana! Penjarakan mereka saja Rendra. Aku tidak mau mereka di bunuh, aku hanya ingin mereka mendapat balasan yang tepat saja. Hukum saja, Rendra usir dia dan aku mau tidur." Laura menyuruh Rendra mengusir pen