Share

Part 16

Olivia tidak tahu siapa tiga pria yang menahannya tadi. Seingat Olivia, dia tadi bertemu dengan pria yang menodongkan pistol kepadanya di toilet. Lalu, dia terbangun di sebuah ruangan yang berisi kayu-kayu bekas dan yang barang bekas lainnya.

Sekarang, dia harus melihat Erlangga yang melawan pria gemuk itu sendirian. Olivia masih bersembunyi lantaran dia takut menyusahkan Erlangga. Dia melihat sendiri kalau Erlangga melontarkan tembakan beberapa kali untuk melawan pria gemuk. “Er, jangan sampai terluka. Aku nggak mau kamu terluka.”

Erlangga semakin khawatir dengan keselamatan Olivia. Dia sadar kalau peluru di pistolnya tersisa dua. Dia harus memanfaatkan dua peluru itu sebaik mungkin. Dia tidak boleh meleset, tidak boleh gagal, dan harus berhasil. Namun, dalam keadaan seperti ini, lumayan sulit.

Tembakan pertama dilepaskan oleh Erlangga. “Sial! Gagal lagi kena dia,” umpat Erlangga ketika tembakannya meleset dan mengenai tembok di dekat pria gemuk. Sesaat kemu

vhiiilut

Halo semuanya. Terima kasih ya yang sudah membaca cerita ini. Jika kalian mau terus tahu ceritanya, jangan lupa subscribe cerita ini ya! Vote juga kalau menurut kalian cerita ini menarik. Terima kasih banyak.

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status