Share

147. Keindahan ini Milikku, Honey

"Samuel Lahendra sudah mati," lapor Edward kepada Saga yang sedang memangku kepala Juni di sofa ruang tengah.

"Bagus," komentarnya dingin sambil mengusap rambut Juni.

Saga tak mengucapkan apa pun lagi, kebungkamannya sudah jelas memberikan perintah kepada Edward untuk mengurus mayat Samuel, seperti yang biasa Edward lakukan.

Pun lirikan mata Saga sangat jelas menyuruh Edward menyingkir karena dia butuh waktu berdua dengan Juni. Edward melakukannya tanpa harus mendengar langsung dari mulut Saga. Puluhan tahun Edward melayani pria itu dan dia sudah sangat hafal dengan arti-arti dari ekspresi, tatapan mata dan gestur tubuh Saga.

Setelah Edward menghilang dari pandangannya, Saga menunduk untuk melihat Juni yang tengah tertidur di atas pahanya. Beberapa jam yang lalu, mereka menonton film dan tak lama kemudian Juni tertidur.

Semenjak hamil, Juni sangat mudah mengantuk. Dia bahkan berjuang menahan kantuk saat makan malam. Saga tersenyum mengingat kepala

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status