Share

66. Seperti Diawasi

Hamparan pasir putih sangat memanjakan mata. Jilatan ombak begitu mesra menyapu bibir pantai. Angin pun bersiul, menyanyikan lagu kebebasan penuh ketenangan. Kuhirup dalam-dalam udara yang bebas polusi, mengembuskannya perlahan dengan merentangkan kedua tangan.

Tangan Mas Vino melingkar di perut dari arah belakang. Membisikkan kata cinta bak pujangga. Aku tersenyum dan mengelus pipinya yang halus. Teringat aku akan perkataan dari seorang novelis dan penulis skenario asal Amerika Serikat–Nicholas Spark–katanya ... cinta itu seperti angin, kita tak bisa melihatnya, tetapi bisa merasakannya.

“Kamu suka pantai?”

“Hm,” jawabku.

“Kenapa?”

“Pantai itu menenangkan. Membuat kita banyak mengingat kekuasaan Allah betapa kecilnya kita saat berada di hadapan hamparan air laut.”

“Biasanya ke pantai sama siapa?”

“Mas Alan,” jawabku jujur.

Tak ada sahutan dari lelakiku.

“Mas?”

“Hm?”

“Kamu udah enggak cemburu sama dia, kan?” tanyaku ingin memastikan.

“Cemburu itu wajar, asal enggak buta. Sejauh ini, k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Gavrila Tiyasa Gadi
pasti si culas aldrin
goodnovel comment avatar
pesona senja
Aldrin apa Alan???
goodnovel comment avatar
nawi wina
siapa itu?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status