Share

Takut Karena Bersalah

Erick mengikuti Nana memasuki toko. Nana menyalakan lampu dan mempersilakannya untuk duduk di manapun dia mau.

"Abang mau kopi?" Nana bertanya sembari membuka lemari pendingin.

"Abang sudah ngopi tadi. Mungkin sesuatu yang dingin lebih cocok sekarang." Erick menatap Nana yang berdiri termangu di depan lemari pendingin.

"Mau jus buah atau mungkin cocktail?" Nana menoleh menatapnya sembari menggigit bibirnya.

"Cocktail Abang rasa lebih cocok." Erick tersenyum dan duduk di salah satu kursi yang berada tepat di tengah toko.

"Oke, aku buatkan. Abang tunggu di sini." Nana kini meninggalkannya dan menuju dapur yang ada di bagian belakang toko.

Terpisah sebuah partisi yang sekaligus menjadi rak pajangan berisi beberapa koleksi keramik yang cantik. Erick hanya tersenyum dan duduk dengan santai sembari mengamati toko kue milik Nana.

Desain toko ini jauh berbeda dengan toko yang ada di Bali. Jika di pulau Dewata itu Nana mendesain tokonya ala toko kue yang mirip di anime, maka di sini desain min
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status