Share

Chapter 22

“Hmm,” ujar Darren menghela nafas berat.

Saat ini sepertinya masih sangat berat, karena memang dia belum memiliki rencana apapun untuk kedepannya. “Aku ingin membalas perbuatan mereka. Nyawa harus mereka bayar dengan nyawa.”

Arrs menggelengkan kepalanya mendengar jawaban yang diberikan oleh Darren. “Tidak! Kau tidak boleh melakukan itu.”

Darren sangat terkejut. Ekspresinya langsung melihat ke arah Arras dengan penuh tanya. “Kenapa? Bukankah mereka juga harus mendapatkan hal yang sepadan? Aku kehilangan kedua orang tuaku yang mereka bunuh secara tragis di depan mataku sendiri.”

Darren tidak terima kalau dia dilarang mmebalas dendam, sebab semua orang pastinya tidak akan tahu apa yang dialaminya dalam hidupnya, dan bagaimana perasaannya yang terus saja dihantui mimpi buruk itu setiap kali dia memejamkan matanya.

Arras menepuk pundak Darren dengan lembut, beliau sepertinya sedang memberikan ketenangan kepada Darren yang penuh dengan dendam. Bahkan sorot mata Darren penuh dengan amarah.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status