Pagi hari ini ranjang milik Deniar terlihat lebih hangat dari biasanya. Kehadiran Stephen adalah alasan dibalik ini semua.
Saat ini Deniar mengerjab matanya, membuka mata dan melihat ada sesosok lelaki di sebelahnya masih tertidur pulas saat itu. Deniar pun panik.
Bukan karena apa yang dilakukan mereka berdua semalam, melainkan karena Stephen belum pulang ke unit Apartement penginapannya.
Serta hari ini adalah hari dimana toko kuenya harus direport dengan wawancara olehnya serta berbagai macam keperluan yang harus menyibukkannya datang lebih pagi.
Untuk persiapan segala hal yang menyangkut keadaan kebersihan toko kue, kesiapan para pegawai, serta beberapa macam kue pastry dan dessert yang harus dia siapkan untuk dipajang di etalase dan untuk keperluan fotografi.
Mengingat semuanya itu akhirnya Deniar membangunkan Stephen sesudah dia melihat jam wecker disamping bench kamarnya itu.
Jam me
readers,, jangan lupa kasih rating ya dan komentar novel ‘The bittersweet of love’,,, salam dari authorr… 🥰🥰🥰🥰
Para crew fotographer dari majalah Foodie 'In sedang sibuk memfoto kue-kue di etalase. Setelah mereka semua sedang memfoto kue-kue dengan memfoto Mas Erick sebagai pegawai terpercaya di toko kue Crumble.by dengan senyumannya di tengah etalase bersama dengan Deniar. Sekarang para crew fotographer sedang sibuk dengan memfoto bagian dapur lengkap dengan para pegawai yang ada disana. Setelah para fotographer sudah menjepret beberapa hasil jepretan dari dalam dapur bersama dengan pegawai-pegawai toko kue Crumble.by, Stephen dan Deniar pun dimitai foto berdua sebagai bukti jika toko kue tersebut didatangi oleh majalah kuliner Foodie 'In. Sehingga Deniar dan Stephen pun sama-sama difoto hanya berdua saja di sudut toko kue Crumble.by yang bernuansa pink dan violet dengan sentuhan gold itu. Stephen dengan Deniar tampak sangat serasi antara satu dengan lainnya. Awalnya mereka masih malu-malu untuk difoto berdua. Mereka berdua seperti menjaga jar
Tengg...Tongg... ,, Teng... Tong... Suara sebuah bel pada Apartment milik Dinira telah berbunyi. Sedangkan pemiliknya barusaja selesai saja membuat smoothies untuk makan siangnya, terdengar suara bel berbunyi yang dirinya tidak mengetahui sebelumnya siapa gerangan yang sedang mendatangi Apartment miliknya di siang hari ini. Dinira pun kembali meninggalkan kegaduhan pantry dapurnya dari beberapa sisa blender yang masih tergeletak di tempat cuci piring. Dan melihat siapa yang ada di luar sedang menunggu dirinya membukakan pintu untuknya. Terlihat bayangan beberapa orang yang sedang ada diluar. Itu adalah Bunda, Tante Fei dan Farah yang sepertinya menunggu untuk dibukakan pintu. Dinira menhetahuinya dengan sebuah loop kaca kecil di bagian tengah pintu yang digunakan untuk mengetahui siapa saja tamu yang berdatangan. Dinira segera memb
Banyak crew dan juga staff dari majalah Foodie 'In milik Stephen Stanlee sudah menyelesaikan tugas mereka semua dengan mengedit hasil review toko kue Crumble.by milik Deniar untuk dipost pada website resmi majalah Foodie 'In. Tadinya mereka menyelesaikan banyak macam tugas. Diantaranya adalah mengedit foto, menulis banyak deskripsi dan juga penulisan artikel yang benar serta pengaturan untuk bisa tembus di urutan satu pada mesin pencarian g****e. Sekarang, keseluruhan crew dan staff sedang kembali lagi ke Apartment penginapan mereka di salah satu kawasan Sentul. Begitu pula dengan Stephen Stanlee yang adalah CEO dari majalah kuliner itu. Mereka semuanya datang kembali ke Apartment penginapan kurang lebih pada jam enam sore. Sebelumnya Stephen sudah berpamitan dengan Deniar untuk langsung pulang dari toko kuenya karena urusan pekerjaan. Stephen tidak bisa pulang dengan Deniar dimana dirin
Masih di malam yang sama. Stephen meluangkan waktu malamnya untuk mencoba melupakan kesalahan yang sudah diperbuat oleh Stephen. Saat ini Stephen sedang ada di sebuah Bar cafe yang ada di kawasan Sentul. Dia meluangkan waktu untuk berada disana. Mencoba agar tidak lagi memikirkan Dinira, kekasihnya yang mungkin saja sudah mengetahui beberapa hal kesalahan yang sudah dia perbuat dengan Deniar, adiknya. Stephen pun mencoba agar memaklumi kesalahan Deniar yang sudah bercerita mengenai hubungan dirinya dan entah apa saja hal yang Deniar ceritakan kepada Sepupunya, Farah. Tapi dia masih belum bisa menemukan keberanian utuh untuk mengatakan yang sebenarnya kepada Dinira. Stephen pun ingat beberapa potongan sebuah kebetulan dimana mungkin saja Dinira sudah mengetahui bagaimana dekatnya dia dengan Deniar. Dan Stephen ingat hari Sabtu pagi saat Din
Mobil milik Dinira sudah terpakir rapih di pelataran parkir ruko dimana terdapat sekolah Egg n Flour berada. Dinira pun mengeluarkan dirinya dari dalam mobil yang sudah terpakir dan berjalan menuju ke dalam melalui pintu masuk kaca dengan mendorongnya. Dia pun langsung disapa oleh Ethania. Sahabatnya sekaligus rekan kerja dimana Ethania adalah seorang marketing communication disana serta memanage bagian penting yaitu organizing daily class oleh banyak para murid kelas baking di setiap harinya. Ethania menyapa bagaimana kabar Dinira saat itu yang tampak tampil segar dengan baju berupa paper pants hitam dengan atasan kaos berwarna kuning pastel dengan blazer warna soft grey. "Good morning ladies. Gimana siap untuk kelas baking hari ini," tanya Ethania saat itu melihat rekan kerjanya dalam usaha sekolah baking itu telah datang pagi hari pada pukul setengah 9 pagi ini. "Ready, sassy. Apa jadwal kela
Pintu sebuah unit Apartment milik Dinira terbuka lebar. Dinira baru saja sampai diapartemennya setelah dirinya selesai bekerja menjadi guru kelas baking pada sekolah pastry Egg n Flour. Kali ini dia pulang telat dari biasanya, karena ada sebuah pekerjaan yang harus diselelsaikan sebelumnya sesudah merampungkan sesi kelas baking ketiga, dia masih membantu Ethania untuk membuat planning program untuk bulan depan. Karena itu Dinira baru masuk ke dalam unit Apartmentnya pada jam sembilan malam. Lampu unit Apartment Dinira telah dinyalakan dan memunculkan nyala terangya ruang keluarga dan juga ruang depan dimana banyak terdapat laci dan banyak sepatu milik Dinira berada. Dinira pun melepas seluruh heels yang dipakainya dan juga melepas blazer yang tadi dipakainya sehingga sekarang Dinira memutuskan untuk langsung saja membersihkan badannya sesegera karena hari
Semua staff dan crew majalah ‘Foodie ‘In’ siang hari ini sedang melakukan proses pengeditan review retaurant terakhir kali mereka datangi. Restaurant Italia yang berada di Taman Budaya Kota Sentul yang bernama Giulianni Ristorante e Pizza. Mereka semua sedang mengerjakan content mengenai review restaurant Italia yang kemarinnya mereka datangi pada kedua website milik Majalah ‘Foodie ‘In’ dan juga adiboga ‘Romaine’. Kali ini mereka berkumpul di unit Apartment penginapan milik Stephen, Amir dan Ilyas, selaku yang memiliki kedudukan paling mentereng di Majalah ‘Foodie ‘In’. Salah satunya adalah Stephen yang saat ini sedang sibuk dalam mengarahkan isi dari content yang adalah foto-foto keterangan mengenai restaurant Italia ini. Dan juga mengenai beberapa plug in yang dibutuhkan untuk kelengkapan content atau website yang akan diposting nantinya. Untung saja Stephen memiliki banyak staff kerj
Stephen masih ada di dalam unit Apartemen milik Deniar. Kali ini mereka berdua masih saja memasak makanan untuk makan malam mereka. Deniar yang menyudahi memasak daging slice yang dimarinasi dengan beberapa saus dan ditumis di atas teflon itu sudah terlihat matang, sehingga Deniar tinggal menempatkan di sebuah piring yang adalah piring berbentuk mangkuk berbahan melanin berukuran sedang. Karena dia memasak dalam jumlah yang lumayan banyak. Sedangkan Stephen masih menggoreng chicken wing dalam kemasan yang siap untuk digoreng. Deniar sekarang sudah beralih ke sebuah meja kecil yang ada di pantry tersebut dan menaruh piring mangkok berisi tumisan daging slice dan juga menaruh nasi di dalam mangkok berukuran besar agar Stephen bisa makan dengan banyak porsi. Setelah Deniar sudah melakukan semuanya, termasuk menyiapkan banyak saus botolan itu dan mayonaise yang dia beli merek lokal, dia pun akhirnya duduk di sebuah kursi makan yang ada disana. Ste