Share

Sembilan Nyawa

Di bawah pepohonan rindang, Zhura tengah berlutut di samping makam seseorang. Kedua tangannya bertautan, ia sedang berdoa. Di sisi gadis itu, Ranzak pun turut berlutut seraya menutup mata. Sepertinya ia memilih menyembunyikan permohonannya dalam hati. Beberapa saat kemudian mereka mengakhiri doanya.

"Hai, bagaimana kabarmu? Maaf, ada banyak hal yang terjadi, aku jadi sangat sibuk akhir-akhir ini. Tolong jangan marah, aku berjanji akan datang lebih sering setelah ini," ungkap Ranzak menatap sendu makam adiknya.

Di tempatnya, Zhura mendengar ucapan itu dengan perasaan campur aduk. Ia yakin bahwa Ranzak sangat merindukan adiknya, tapi di sisi lain pemuda itu mempunyai tugas sebagai prajurit yang harus bekerja keras demi rakyat.

"Tidak bisa kukatakan seberapa sulitnya hidup tanpamu. Aku sangat merindukan saat-saat kita bersama, Delia," kata pemuda elf itu ketika air hampir tergenang di matanya.

Zhura termangut. Ranzak pernah bilang bahwa adiknya meninggal saat menjalani ritual pengorbanan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status