Share

Sumbu Yang Baru

Suara hewan-hewan malam terdengar jelas di tengah keheningan. Azhara berdiri bak patung di tengah ruangan yurt, menatap kosong ke udara. Dia masih bergeming di sana, setidaknya sejak Nenek Manira dan Kakek Maral mengantarkan mereka ke tenda ini. Raut enggan terpampang jelas di wajahnya yang pucat. Sepertinya pemuda itu masih belum menerima keputusan Zhura untuk singgah di sini.

Di tempatnya, Zhura masih menggotong barang-barangnya ke sana sini. Setelah semua barangnya tertata rapi, ia mulai sibuk menggelar karpet tidur di lantai. Bahan karpet yang tebal membuat gadis itu kesulitan, bahan tebal tentu saja memiliki berat yang besar. Namun, dengan usaha ekstra akhirnya dia berhasil mengaturnya menjadi alas tidur. Dengan tambahan selimut hangat dan bantal bulunya, kini tempat tidur yang sempurna pun tercipta.

"Sampai kapan kau mau berdiri di sana?" Ia berbalik, menatap pemuda perak itu seraya mendelik. Zhura sadar kekakuan di antara mereka tidak boleh dibiarkan lebih lama. Dengan letih ia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status