Share

[7]

Giselle sampai di pesta perayaan satu tahun pernikahan sahabatnya. Tidak sendiri, Giselle selalu ditemani oleh Felix. Entah dimana pria itu berada, yang terpenting Felix akan selalu menjadi bayangannya.

"Hai," sapa Giselle duduk di salah satu meja tamu. Mereka yang duduk di meja itu adalah teman akrab Giselle, walaupun hanya beberapa orang saja, tetapi pertemanan mereka sudah terjalin cukup malam.

"Lihatlah dirimu, kau bahkan seperti seorang bintang malam ini," puji salah satu diantara mereka.

"I'm sorry. Aku tidak bisa hadir makan siang tadi. Jadi, bagaimana? Kalian memutuskan untuk membeli kado apa untuk Natasha?" tanya Giselle mengabsen setiap wajah teman-temannya.

"Kami memutuskan untuk memberikan kalung berliontin berlian dari toko perhiasan Valerie. Secara Natasha adalah seorang model, apapun yang dia kenakan akan sangat diincar oleh orang lain. Anggap saja pemberian ini sebagai promosi gratis untuk Valerie," ujar Clara antusias. Mereka bersorak gembira seolah akan mendapatkan keuntungan besar setelah ini.

"Oke, good. Karena aku tidak hadir makan siang tadi, mungkin aku akan memberinya kado secara pribadi nanti." Senyum tipis hadir di wajah Giselle.

Itu adalah salah satu kelicikan dalam pertemanan mereka. Entah sejak kapan, Giselle sangat menikmati setiap drama yang mereka buat. Bahkan, memanfaatkan sesama teman sudah sering Giselle saksikan.

Lama mereka berbincang ringan, acara malam ini pun dimulai. Acara dimulai dari pemutaran video pernikahan mereka satu tahun lalu.

Semua orang tampak sangat antusias menyaksikan setiap momen yang terjadi satu tahun yang lalu, hingga tiba-tiba lampu ruangan mati.

"Nikmati kado dariku Natasha." Giselle tersenyum sinis dibalik gelapnya ruangan dan suara riuh dari tamu lainnya.

Cukup lama lampu di ruangan itu mati dan sekarang suasana kembali lagi seperti semula. Para tamu mulai tenang menunggu video yang sempat terputus tadi diputar. Namun, bukan video itu lagi yang terputar di layar sana, tetapi video lain yang membuat seisi ruangan menjadi terkejut.

"Suamiku tidak akan curiga dengan hubungan kita. Kau orang kepercayaannya. Aku yakin, tidak ada satupun yang akan curiga dengan hubungan ini."

"Kau benar-benar nakal Natasha. Nikmatilah permainanku."

Giselle tersenyum puas dan beranjak dari kursinya meninggalkan ruangan tempat berlangsungnya acara. Semuanya sudah kaca sekarang, dan Giselle suka akan kekacauan.

Kado terbaik dari Giselle untuk perayaan satu tahun pernikahan temannya adalah video perselingkuhan Natasha sendiri dengan manager yang selalu menemaninya.

Namun, tanpa sepengetahuan Giselle. Sepasang mata tengah memperhatikannya dari kejauhan. Siapa lagi kalau bukan Jose. Perayaan kali ini, dia secara resmi diundang bersama Natalie untuk menghadiri pesta malam ini.

"Dia menghancurkan pesta temannya sendiri. Benar-benar perempuan tidak punya hati," lirih Jose.

"Kenapa, sayang?" tanya Natalie saat pendengarannya sama-samar mendengar suara Jose.

"Terlalu berisik, sebaiknya kita pulang. Ini sudah bukan bagian kita, biarkan mereka menyelesaikan permasalahan ini dengan keluarga inti mereka," jawab Jose asal.

"Ayo. Aku juga sudah malas berada disini. Terlalu banyak media yang meliput. Aku tidak ingin wajahku terpampang pada berita yang tidak mengenakkan seperti ini."

~o0o~

"Ayo, jalan," seru Giselle pada Felix yang sudah ada dalam mobilnya. Mereka bersiap pergi meninggalkan hotel bintang lima ini.

"Apa kau tidak menyesal melakukan hal seperti ini pada teman-temanmu? Ini sudah korban yang kesekian, aku takut mereka mencurigaimu."

Giselle hanya diam. Dia sama sekali tidak keberatan melakukan hal seperti ini. Seperti janjinya pada dirinya dulu, siapapun yang berani melakukan hal buruk padanya di masa lalu, Giselle pastikan mereka akan mendapatkan hal yang sama bahkan lebih memalukan dari apa yang dia dapat.

"Aku tidak peduli ... Sebentar lagi, Jhon Scott akan dipromosikan sebagai CEO di perusahaan keluarganya. Aku juga ingin memberikan kado terbaik untuknya."

Felix mendesah pelan dan mengalihkan pandangannya pada Giselle yang berada disampingnya.

"Lantas, kenapa kau tidak membalaskan dendammu  pada ayahmu. Bukankah dia menjadi penyebab utama kau dibully oleh teman-temanmu." Felix sesekali menoleh pada Giselle, berharap mendapatkan jawaban yang bagus dari temannya ini.

"Aku tahu, tetapi itu adalah ide ibuku. Dia memperlakukanku seperti anak tiri. Aku akan buktikan padanya, aku mampu mewarisi semua perusahaan Barclay tanpa anak kesayangannya, Natalie," jawab Giselle sembari memperhatikan kaca spion mobilnya. Orang dibelakang sana benar-benar menarik perhatiannya.

"Bukankah itu mobil Jose? Dia melihatmu?" tanya Giselle menoleh pada Felix.

Felix yang sama sekali tidak memperhatikan hal itu langsung menoleh ke belakang. Benar saja, seseorang mengikutinya. Segera, dia melajukan mobilnya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status