Pertanyaan Nina yang melontarkan tentang para musuh mereka yang tidak bisa menjangkau Nina, mengendap dalam benak Roth.
Kini setelah Karmuzu tiada, mereka sering mengalami kebuntuan yang tidak berujung.
“Apakah menurutmu Alter Fidelis bisa membantu kita?” tanya Roth sebelum mereka berangkat.
Roth menggelengkan kepala.
“Dia tidak ada kabar. Bahkan ketika semua pembantaian terjadi, Fidelis seperti raib ditelan bumi,” sahut Roth.
Nina termenung. Coque mengangsurkan ponselnya pada Nina.
“Info dari vatikan itu sudah kesekian kali. Mereka kehilangan kontak dengan beberapa jaringan gereja dalam setahun terakhir,” terang Coque.
Nina melihat grafik yang menggambarkan data penurunan koordinasi selama sepuluh bulan terakhir.
“Apakah kita punya cukup waktu, Averin?” tanya Roth sembari memanggul ranselnya.
Nina menghela napas dan menjawab tidak tahu.
Elba kembali dengan Bergen dan memasuki tenda mereka.
“Baga
Iring-iringan beberapa penduduk yang sedang menuju tempat evakuasi, mengikuti arahan Elba dan Bergen dengan tertib. Sebanyak mungkin mereka menyelamatkan manusia yang mempercayai akan bencana yang akan menyerang dalam waktu yang tidak bisa diperkirakan. Bergen dan Antira juga telah mendesak pemerintah untuk ikut dalam pengungsian tersebut.Walau menghadapi beberapa bantahan dan penolakan, tapi ada beberapa wilayah yang pemerintahnya responsif dan dengan cepat mengatakan bersedia bekerja sama.Bunker atau tempat yang ada di bwaha tanah adalah lokasi yang paling aman untuk bersembunyi. Selain karena sulit untuk dibobol, para iblis juga akan kesulitan mencium bau mereka karena tersamarkan oleh aroma tanah.Bayangan akan tempat yang begitu mengerikan tersebut menari-menari di benak Elba. Tidak tahu kapan itu dimulai, tapi melihat markas Katya, Elba membayangkan sebuah tempat yang menjadi titik awal kerajaan Lucifer berdiri nantinya.Jika mereka kalah nanti, i
Elba bersimpuh di atas sajadah dan dengan khusyuk, melaksanakan sholat tahajudnya. Mata Elba merebak sementara bibirnya bergerak melantunkan ayat demi ayat suci yang mengalir. Bergen memandang dari jauh dan turut bergetar dalam haru, saat menyaksikan bagaimana manusia yang selalu tampak tegar tersebut kini terlihat rapuh ketika menghadap Sang Pencipta dalam doa.“Allahuma lakal hamdu Anta nuurussamaawaati wal ardli wa man fiihinna. Walakal hamdu Anta qayyimussamaawaati wal ardli wa man fihinna. Walakal hamdu Anta rabbussamaawaati wal ardli wa man fiihinna ….”Elba menengadahkan wajah dan menatap ke atas dengan pandangan memohon. Hatinya dipenuhi oleh ratapan akan kondisi yang menimpa umat manusia saat ini.Erangan manusia yang sedang berjuang melawan plak paru yang menyerang mereka masih terdengar di kejauhan.Apakah ada ampunan dari Sang Maha Pengasih?Usai kalimat doa terakhir, Elba meraup wajah dan mengakhiri ibadahnya. Dengan
Baru saja Nina dan kedua rekannya menginjakkan kaki di daerah perbatasan Perancis dengan German, mereka melihat sekelompok manusia hybrid sedang mengacau. Jumlahnya mungkin tidak lebih dari lima puluh. Namun Nina bingung, kenapa mereka bergerak tanpa komando Katya?Roth dengan senang hati membantai mereka dengan kekuatan penuhnya. Kilatan sinar yang terlontar dari tangannya menghancurkan daging para monster hingga tinggal serpihan debu.Tangannya juga mencabik tubuh satu persatu monster tersebut tanpa ampun. Coque mengayunkan pedang yang ia dapatkan dari Antira sebagai hadiah. Walau selalu mengandalkan senjata api, tapi Coque dengan senang hati melatih kemampuan pedangnya.Dulu ia sempat pelajari dengan para murid Karmuzu di Mesir. Ternyata memainkan pedang jauh lebih menyenangkan dari pada menggunakan pistol.Nina tidak ingin membuang energi dan mencabut tombak surgawinya serta turut membabat habis makhluk menjijikkan tersebut. Para prajurit, yang sepert
Atas permintaan Roth, Bergen segera meninggalkan markas Asmund untuk mengumpulkan pasukannya yang lain. Kali ini dirinya tidak sekedar menyebarkan pencarian akan Katya, tapi meminta mereka berjuang melawan akar dari semua kemaksiatan dunia.Dengan semangat yang menggebu, Bergen dalam waktu singkat berhasil mengumpulkan pasukan yang jumlahnya hampir ribuan.Sungguh mengejutkan, selama ini kaum vampir telah hidup dalam komunitas tersembunyi dan jumlahnya sangat besar. Malam itu, Bergen meminta beberapa pemimpin klan untuk menemuinya di sebuah hotel di kota Quebec, Kanada.Sejumlah vampir dengan gaya masing-masing yang unik hadir dan tampak elegan memasuki hall utama hotel yang telah Bergen pesan khusus untuk pertemuannya tersebut. Satu persatu duduk dengan tertib. Para pelayan keluar dan menyajikan gelas dengan minuman berwarna merah yang masih terlihat segar. Darah.Voltaren dan Trieven terlihat mendampingi ayahnya dalam pertemuan tersebut.Setelah
Mengetahui jika Nina dan kedua rekannya menemukan kondisi yang sangat memprihatinkan karena tidak mendapat tanggapan dari beberapa pihak, Panther segara mengambil tindakan atas permintaan Roth.Berita penyerangan kaum vampir yang Bergen dan kedua anaknya lakukan, membangkitkan semangat Panther untuk turut berkontribusi dalam keberhasilan memotong akar pengaruh Belial. Panther dan Sky bergerak dengan cepat melintasi area dan wilayah yang menjadi tempat kaum manusia serigala berada.Memberikan arahan untuk menjadi pelindung dan penjaga daerah masing-masing serta mengerahkan seluruh kemampuan sebagai penjaga alam pertama bumi.Panther menunjukkan bahwa kaum manusia serigala adalah penjaga alam yang sesungguhnya. Di bawah komanda sang alpha tertinggi tersebut, Panther mengubah hampir sebagian besar wilayah yang sebelumnya berada dalam situasi mencekam, menjadi kokoh serta bangkit untuk berjuang.Apa yang terjadi selama ini tidak pernah mereka bayangkan akan d
Lubang portal di arah selatan bukit terbuka lebar dengan getaran tanah yang cukup terasa. Nina dan Elba bangkit serentak. Tidak hanya keduanya, tapi juga hampir semua yang ada di markas Asmund.Georen muncul dan berdiri dengan gagah, disusul Wang dengan pasukannya.Dentang lonceng yang gemerincing diiringi dengung mantra suci dari kitab Tripitaka, memenuhi lereng bukit. Pasukan prajurit biksu yang berjalan dengan langkah tegap dan wajah tenang, mengejutkan semua yang menyaksikan.Tidak ada yang menyangka jika Georen mendukung Wang untuk bertempur bersama Nina dan rekannya.Derap kaki yang serentak terayun, menggetarkan hati siapa pun yang melihat.“Begitu banyak kawan dan sahabat yang datang, kita tidak sendiri, Nina,” bisik Elba lirih. Nina menguatkan genggaman tangannya tanpa menjawab. Keharuan meliputi jiwanya.Begitu mendekat, Georen menganggukkan kepala.“Rasanya tidak pantas kubiarkan kalian bertempur sendirian
Ketika angin menderu dan udara mendadak terasa dingin, Nina tahu jika inilah giliran Bergen datang bersama dengan pasukannya. Para vampir yang berwajah pucat, berjalan anggun, bagaikan jajaran bangsawan yang siap berperang.Trieven dan kakak lelakinya, Voltaren, mengikuti di belakang Bergen dengan sikap formal dan penuh wibawa. Jujur, di antara semua pasukan yang hadir, rombongan Bergen yang paling mencuri perhatian. Sebagai makhluk yang akrab dikenal sebagai sosok laknat, vampir kini memperlihatkan sisi lain yang mengejutkan.Kerapian dan keteraturan mereka luar biasa menakjudkan. Masing-masing tercengang akan keragaman langkah. Elba yang mengenal Bergen cukup dekat tersenyum bangga.“Dia adalah prajurit sejati pada jamannya,” gumam pria itu. Nina mendengar bagaimana Elba menyampaikan kekagumannya. Jarang sekali kekasihnya menyampaikan rasa kagum pada seseorang. Jika itu terjadi, berarti ada kesan yang begitu mendalam.“Aku lupa bagaima
Tebing bukit itu menjadi saksi.Roth ingin mengingkari semuanya. Akan tetapi, belum sempat dirinya mengatakan, Nina mengajukan permohonan yang tidak mungkin ia tolak.Walau akan berduka berkepanjangan, Roth harus menelan semua air matanya nanti.Secara jelas Nina memang tidak mengatakan tentang keputusan yang akan ia ambil. Namun manusia bodoh pun tahu, Nina secara tidak terang-terangan menyatakan, tujuannya tidak pernah berubah sedikit pun.Dengan tubuh lunglai, Roth menuruni bukit. Nina meminta waktu padanya untuk menyendiri sejenak. Langkah itu terlihat sedikit terhuyung. Ada beban berat yang kini mengelayuti jiwanya.Setelah mencapai lembah sebelum markas Asmund, Roth berhenti, duduk di atas batu besar, lalu menangis sejadinya.Penderitaan mana yang tidak bisa ia tanggung selama ini? Kehilangan Tache, wanita yang sangat ia cintai pun, tidak mampu menandingi rasa sakitnya sekarang.Membayangkan Nina akan menghadapi Abigail sendiri