Tidak pernah Pixen sangka jika semua yang pernah Nina ungkapkan padanya akan terjadi begitu cepat. Wanita yang selalu tampil seronok dengan baju seksi tersebut, terlihat terpukul saat menyaksikan para korban yang kebanyakan anak kecil dan kaum wanita.
Pixen datang bersama lima puluh pasukan yang menempuh perjalanan melalui portal Roth. Sebelum Roth kembali ke Norwegia, Elba memeluknya dengan erat.
Dia telah menceritakan semuanya pada Elba mengenai Coque dan hubungannya dengan Abigail.
“Aku juga ingin Abe kembali,” bisik Elba. Roth memegang kepala Elba dengan penuh kasih.
“Aku sempat meragukan itu, Mustafa. Ketika Coque menyatakan ramalan Merpola, aku murka. Kini aku sadari bahwa Abigail layak kita selamatkan.” Roth tidak berniat mengusap air matanya yang mulai meleleh perlahan di sudut kelopak.
Elba mengangguk dengan tidak ragu lagi.
“Dilemanya, kita harus memikirkan Averin,” ucap Roth kemudian. Bibirnya t
Tidak ada satu pun cara ampuh, yang Sky temukan untuk meredam gejolak hati yang makin membara pada Elba. Kian hari, dirinya terjebak dalam pesona pria menawan yang hampir tidak ada cacat di mata Sky. Elba adalah figur dan sosok sempurna, impian semua wanita.Caranya bicara yang lemah lembut dan tertata rapi tidak pernah membosankan. Bahkan saat Elba tertawa, Sky juga memandang dengan penuh kekaguman. Belum pernah ia melihat makhluk, yang Tuhan ciptakan dengan wujud begitu indah dilengkapi karakter menarik.Wibawa Elba saat membawakan arahannya dalam menentukan rencana juga koordinasi bagi tim mereka, menambah daya pikat pria tersebut. Sky ingin menyerahkan diri sepenuhnya pada Elba. Berharap pria Iran tersebut melirik dan melihat dirinya sebagai sosok wanita yang menarik. Bermimpi mendapatkan simpati, walau hanya sekedar keintiman dan kemesraan sementara.Namun Sky tahu itu sia-sia.Elba sepertinya tidak menunjukkan minat padanya sedikit pun. Sky melihat
Pinangan Elba yang terlontar di tengah kekacauan yang saat ini terjadi, cukup menghadirkan suasana hangat dan mengalihkan ketegangan. Saat Nina muncul di hadapan Roth dan Coque, keduanya tertegun dan membeku dengan tubuh kaku.Tanpa mereka duga, Nina kembali pada saat kritis.Roth membiarkan Nina merengkuh tubuhnya dengan erat. Tangannya membalas dekapan itu dengan ragu. Hatinya diliputi kegembiraan karena Nina dalam keadaan yang lebih baik dari sebelumnya.“Kekuatanmu bertambah,” desis Roth yang pertama kali menyadari jika Nina bukan lagi manusia yang sama. Nina mengangguk disertai senyum lebar.“Kemarilah, Coq. Aku paling merindukan dirimu!” Coque mendekat lalu memeluk Nina perlahan. “Jangan pergi lagi,” bisik Coque dengan suara serak.Nina mengeratkan dekapannya. “Aku janji, kali ini bertahan hingga waktu penghabisan,” balas Nina.“Aku ada berita yang perlu disampai
Pertanyaan Nina yang melontarkan tentang para musuh mereka yang tidak bisa menjangkau Nina, mengendap dalam benak Roth. Kini setelah Karmuzu tiada, mereka sering mengalami kebuntuan yang tidak berujung. “Apakah menurutmu Alter Fidelis bisa membantu kita?” tanya Roth sebelum mereka berangkat. Roth menggelengkan kepala. “Dia tidak ada kabar. Bahkan ketika semua pembantaian terjadi, Fidelis seperti raib ditelan bumi,” sahut Roth. Nina termenung. Coque mengangsurkan ponselnya pada Nina. “Info dari vatikan itu sudah kesekian kali. Mereka kehilangan kontak dengan beberapa jaringan gereja dalam setahun terakhir,” terang Coque. Nina melihat grafik yang menggambarkan data penurunan koordinasi selama sepuluh bulan terakhir. “Apakah kita punya cukup waktu, Averin?” tanya Roth sembari memanggul ranselnya. Nina menghela napas dan menjawab tidak tahu. Elba kembali dengan Bergen dan memasuki tenda mereka. “Baga
Iring-iringan beberapa penduduk yang sedang menuju tempat evakuasi, mengikuti arahan Elba dan Bergen dengan tertib. Sebanyak mungkin mereka menyelamatkan manusia yang mempercayai akan bencana yang akan menyerang dalam waktu yang tidak bisa diperkirakan. Bergen dan Antira juga telah mendesak pemerintah untuk ikut dalam pengungsian tersebut.Walau menghadapi beberapa bantahan dan penolakan, tapi ada beberapa wilayah yang pemerintahnya responsif dan dengan cepat mengatakan bersedia bekerja sama.Bunker atau tempat yang ada di bwaha tanah adalah lokasi yang paling aman untuk bersembunyi. Selain karena sulit untuk dibobol, para iblis juga akan kesulitan mencium bau mereka karena tersamarkan oleh aroma tanah.Bayangan akan tempat yang begitu mengerikan tersebut menari-menari di benak Elba. Tidak tahu kapan itu dimulai, tapi melihat markas Katya, Elba membayangkan sebuah tempat yang menjadi titik awal kerajaan Lucifer berdiri nantinya.Jika mereka kalah nanti, i
Elba bersimpuh di atas sajadah dan dengan khusyuk, melaksanakan sholat tahajudnya. Mata Elba merebak sementara bibirnya bergerak melantunkan ayat demi ayat suci yang mengalir. Bergen memandang dari jauh dan turut bergetar dalam haru, saat menyaksikan bagaimana manusia yang selalu tampak tegar tersebut kini terlihat rapuh ketika menghadap Sang Pencipta dalam doa.“Allahuma lakal hamdu Anta nuurussamaawaati wal ardli wa man fiihinna. Walakal hamdu Anta qayyimussamaawaati wal ardli wa man fihinna. Walakal hamdu Anta rabbussamaawaati wal ardli wa man fiihinna ….”Elba menengadahkan wajah dan menatap ke atas dengan pandangan memohon. Hatinya dipenuhi oleh ratapan akan kondisi yang menimpa umat manusia saat ini.Erangan manusia yang sedang berjuang melawan plak paru yang menyerang mereka masih terdengar di kejauhan.Apakah ada ampunan dari Sang Maha Pengasih?Usai kalimat doa terakhir, Elba meraup wajah dan mengakhiri ibadahnya. Dengan
Baru saja Nina dan kedua rekannya menginjakkan kaki di daerah perbatasan Perancis dengan German, mereka melihat sekelompok manusia hybrid sedang mengacau. Jumlahnya mungkin tidak lebih dari lima puluh. Namun Nina bingung, kenapa mereka bergerak tanpa komando Katya?Roth dengan senang hati membantai mereka dengan kekuatan penuhnya. Kilatan sinar yang terlontar dari tangannya menghancurkan daging para monster hingga tinggal serpihan debu.Tangannya juga mencabik tubuh satu persatu monster tersebut tanpa ampun. Coque mengayunkan pedang yang ia dapatkan dari Antira sebagai hadiah. Walau selalu mengandalkan senjata api, tapi Coque dengan senang hati melatih kemampuan pedangnya.Dulu ia sempat pelajari dengan para murid Karmuzu di Mesir. Ternyata memainkan pedang jauh lebih menyenangkan dari pada menggunakan pistol.Nina tidak ingin membuang energi dan mencabut tombak surgawinya serta turut membabat habis makhluk menjijikkan tersebut. Para prajurit, yang sepert
Atas permintaan Roth, Bergen segera meninggalkan markas Asmund untuk mengumpulkan pasukannya yang lain. Kali ini dirinya tidak sekedar menyebarkan pencarian akan Katya, tapi meminta mereka berjuang melawan akar dari semua kemaksiatan dunia.Dengan semangat yang menggebu, Bergen dalam waktu singkat berhasil mengumpulkan pasukan yang jumlahnya hampir ribuan.Sungguh mengejutkan, selama ini kaum vampir telah hidup dalam komunitas tersembunyi dan jumlahnya sangat besar. Malam itu, Bergen meminta beberapa pemimpin klan untuk menemuinya di sebuah hotel di kota Quebec, Kanada.Sejumlah vampir dengan gaya masing-masing yang unik hadir dan tampak elegan memasuki hall utama hotel yang telah Bergen pesan khusus untuk pertemuannya tersebut. Satu persatu duduk dengan tertib. Para pelayan keluar dan menyajikan gelas dengan minuman berwarna merah yang masih terlihat segar. Darah.Voltaren dan Trieven terlihat mendampingi ayahnya dalam pertemuan tersebut.Setelah
Mengetahui jika Nina dan kedua rekannya menemukan kondisi yang sangat memprihatinkan karena tidak mendapat tanggapan dari beberapa pihak, Panther segara mengambil tindakan atas permintaan Roth.Berita penyerangan kaum vampir yang Bergen dan kedua anaknya lakukan, membangkitkan semangat Panther untuk turut berkontribusi dalam keberhasilan memotong akar pengaruh Belial. Panther dan Sky bergerak dengan cepat melintasi area dan wilayah yang menjadi tempat kaum manusia serigala berada.Memberikan arahan untuk menjadi pelindung dan penjaga daerah masing-masing serta mengerahkan seluruh kemampuan sebagai penjaga alam pertama bumi.Panther menunjukkan bahwa kaum manusia serigala adalah penjaga alam yang sesungguhnya. Di bawah komanda sang alpha tertinggi tersebut, Panther mengubah hampir sebagian besar wilayah yang sebelumnya berada dalam situasi mencekam, menjadi kokoh serta bangkit untuk berjuang.Apa yang terjadi selama ini tidak pernah mereka bayangkan akan d