Share

Twelve Brotherhood

Nina membuka mata dengan enggan. Tidak ada satu pun dari sekian tidurnya yang nyenyak dalam beberapa tahun terakhir. Selalu dipenuhi mimpi buruk dan gelisah.

Ia beringsut turun dan segera melenggang ke dapur. Dengan menguap ia menyalakan mesin pembuat kopi dan meletakkan takaran sesuai.

Ponselnya yang ia charger dekat microwave berbunyi. Nina mengangkat panggilan dari Tache. Ternyata undangan makan siang hari ini. Nina mengiyakan dengan mata mengantuk. Hidup sendiri di rumah ini cukup menyiksanya. Semua mengingatkan dia akan kebersamaan bersama mendiang Oliver, Abigail, Roth juga pria yang ia cintai, Elba.

Mata Nina menangkap tempelan jadwal sekolah Abigail di pintu kulkas. Ia mendekat dan mengelus kertas tersebut dengan wajah rindu. Ia begitu menyesal teramat sangat. Abigail bahkan belum sempat merasakan indahnya menjadi remaja.

Mesin kopi berbunyi menandakan telah selesai memproses. Nina berbalik meninggalkan kulkas dan menyambar gelas kopi serta menuan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status