Share

Bab 105. Wanita Penggoda

Ruangan jadi hening tanpa suara. Suasana jadi tegang seketika. Markus mundur satu langkah dengan kedua tangan diangkat ke atas. Sementara Caterina terlihat pucat. Kedua manik indahnya itu membulat. Ben berhasil membuat seisi ruangan jadi menegang.

"Turunkan senjatamu, Ben," kata Aaron. Bukan tanpa alasan. Di mana bahaya mengancam, di situlah Ben dituntut agar waspada.

"Maaf, Tuan. Saya hanya ingin melindungi Anda."

"Tidak masalah, Ben."

Ben patuh. Senjata diturunkan lalu dikembalikan pada tempatnya. Mathius menghembuskan napas lega. Lalu mencoba menampakkan senyumnya. Meski tidak ia pungkiri kalau ia terkejut dengan apa yang terjadi barusan.

"Kau memiliki anak buah yang sangat cekatan, Nak."

Entah itu pujian atau sindiran, Aaron tetap menjawabnya. "Tentu saja."

"Duduklah." Mathius memerintahkan itu lalu menoleh ke arah sang istri yang masih dalam keadaan membeku.

"Tolong berikan kami teh."

"Ba-baik."

"Tidak perlu," sela Aaron cepat.

Caterina yang sudah membalik diri, malah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status