Share

Bab 33. Belajar Menembak

Si sapi gila seketika tidak bergerak. Setelah itu barulah Rosene menjatuhkan diri ke samping. Napasnya terengah-engah, tubuhnya telentang sembari menatap langit-langit ruangan. Pertarungan hidup dan mati selesai dengan Rosene yang keluar sebagai pemenang.

Bisakah Rosene berbangga hati sekarang. Pasalnya ia telah berhasil mengalahkan si pria raksasa itu. Bukan hanya kalah tapi tewas. Tubuh besar itu ditarik keluar arena. Rosene pun diperkenankan untuk turun.

Aaron menyambutnya dengan senyuman. Sebuah senyum sinis dan tatapan mata yang tajam. Mungkin dia kesal karena Rosene dapat mengalahkan dua anak buah terbaiknya itu.

"Kau menang, bagus. Tapi ini bukan akhir." Aaron mengatakannya dengan senyum sinisnya. Rosene terpaku beberapa saat jangan bilang kalau masih ada ujian lagi.

"Oh aku suka tatapanmu itu, Sayang. Kemarilah." Aaron mengulurkan tangan dan Rosene menyambutnya. Aaro maju, mengikis jarak antara mereka dan membuat bibir berdekatan dengan indera pendengar milik Rosene.

Mani
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
FeeatyNur
Ayo Melanie yang kuat dong. Jan menye-menye biar bisa bantuin Rosene
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status