Share

Selamat!

“Mamaaa, aku mau telpon papa,” pinta Kasih ketika seorang pelayan telah pergi menjauh dari meja mereka.

Elok yang duduk di samping Kasih segera mengusap puncak kepala putrinya dengan senyuman. “Papa lagi meeting.”

Mulai saat ini, sepertinya Elok akan sering berbohong pada Kasih tentang Harry. Bukannya ingin menjauhkan putri semata wayangnya dengan Harry, tapi, Elok harus membiasakan Kasih hidup tanpa Harry. Setidaknya, solusi itulah yang ada di pikiran Elok saat ini.

Jika sudah terbiasa, maka Kasih tidak akan terlalu memikirkan Harry jika mereka nantinya jadi bercerai.

Kasih lantas menguap dengan lebar sambil merebahkan separuh tubuhnya di meja. “Meetingnya lama?”

Elok mengangguk dan kembali mengusap kepala Kasih. “Lama! Makanya Mama minta om Gilang yang datang ke sini.”

“Terus, aku kapan punya adek cowok?”

Kepala Elok semakin pusing dibuatnya. Bagaimana bisa memiliki seorang adik, jika Elok meminta pisah rumah untuk sementara waktu. Lagi pula, Elok juga belum melepas kontrasepsinya.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (13)
goodnovel comment avatar
Erni Erniati
bereng sek tuh Harry. kmu memang mewujudkan keinginan Kasih buat kasih dede' tpi beda ibu..
goodnovel comment avatar
Liz Kusnandar
Elok,,, kisah rumah tanggamu ternyata tak seelok parasmu... nyeseeeek
goodnovel comment avatar
Aisha Arkana
elok nasibmu...punya suami tukang selingkuh... semoga ngga panjang dramanya buat cerai sama Harry...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status