Share

79. Sebuah Dongeng Kelam

PERHATIAN! BAB INI MENGANDUNG UNSUR KEKERASAN FISIK, DAN KATA-KATA KASAR!

-----

Athena menatap lurus ke arah Fredi yang jalan mendekat. Mulutnya terkunci rapat, bukan karena direkatkan dengan lakban, namun karena kata-katanya menghilang sebelum sampai di tenggorokan. Tanpa sadar tangan yang terikat di belakang tubuhnya bergetar.

Fredi masih memberikan senyum manis, yang mana malah semakin membuat Athena bergerak menjauh karena instingnya merasakan tanda bahaya. “Ouch, gue terluka, nih. Kenapa lo menjauh?” Fredi berlagak tersakiti.

Athena menggeleng kencang, masih belum bisa mengeluarkan suaranya.

“Kenapa? Kaget banget, ya?” Fredi bertanya sambil tangannya bergerak menyingkirkan anak rambut yang jatuh di wajah Athena, “Ya ampun, pipi lo berdarah!” Fredi bergegas mengambil sebuah kotak usang dari kayu yang ada di pojok ruangan.

Athena memperhatikan gerak-gerik Fredi dengan waspada. Lelaki itu mengeluarkan sebuah plaster luka yan

atriaskhaer

Hai! Maaf atas keterlambatan update selama kurang lebih dua minggu. Alasannya karena aku lagi sibuk organisasi dan UKM. Sibuknya pake banget, karena sekalian nyiapin project buku baru, huhu curhat nih jadinya. Aku mau ucapin terima kasih buat kalian yang masih setia ngikutin The Reason Why, karena kalian lah yang bikin aku tetep semangat nulis! Sampai ketemu di bab selanjutnya, yaaa.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status