Share

Bertemu Kembali

Aku memperhatikan Sera yang sibuk memasak makan malam. Dapur tampak berantakan; sampah sayur dan buah tergeletak di lantai. Mulutku berulangkali menawarkan bantuan. Namun, wanita itu bersikeras tidak ingin kubantu.

"Kapan selesainya kalo terus kayak gini, Ra?" Aku mengambil vacuum cleaner di lemari. "Pokoknya, gak ada penolakan."

"Udah, urus aja urusanmu sendiri!" Gadis itu menggelung rambutnya. "Nanti, aku panggil kok kalo udah siap."

Karena tidak ingin memperpanjang masalah, aku pun meninggalkannya seorang diri di dapur. Menurutku, lebih baik mengalah, jika lawan bicaranya adalah seorang wanita—terutama Sera. Entah mengapa, setiap wanita sepertinya begitu sulit untuk dipahami.

Aku menuju kamar di lantai atas. Kemudian, mengambil lembaran kertas yang kutemukan di perpustakaan, beberapa hari sebelumnya. Kubaca kembali surat usang, dengan tulisan yang nampak apik itu. Satu per satu kata, mulai memecahkan banyak misteri.

"Ia memiliki magis keabadian tingkat tinggi. Kalau begitu, burung
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status