Share

Bab 63

Bab 63

Kak Elma membawanya ke sebuah kedai kopi tak jauh dari komplek perumahannya. Memang tak jauh, tapi tetap saja. Fanala agak merasa pakaiannya ini agak kurang layak untuk duduk mengobrol di sini. Di mana orang-orang berpakaian rapi untuk bertemu dengan klien, teman lama, atau kekasih mereka. Sedangkan di sini Fanala nampak sangat lusuh dengan kaos gobrong dan celana pendek usangnya, juga sanda jepitnya yang sudah menipis. Apalagi wajahnya yang kusam setelah pingsan dan muntah-muntah di pasar malam dan belum mandi sejak kemarin sore. Belum lagi rambut lepeknya ini hanya dicepol asal, alhasil anak rambutnya yang berminyak keluar-keluar dari ikatan. Sungguh tampilan yang mengenaskan untuk kedai kopi se-fancy ini!

"Mau ngobrolin apa, Kak?" tanya Fanala setelah menyesap sedikit cappuccino-nya. Setelah pasrah dengan penampilan kucelnya, Fanala hanya berharap asam lambungnya tak naik gara-gara minum kopi padahal belum makan sejak menyantap nasi goreng seafood semalam.

"Soal kamu sama Ar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status