Share

dia datang

Kubalikkan anakku ke mobil lantas menutup pintunya, ketika hendak naik tiba-tiba seseorang menahan pintu mobilku.

"Jannah, tunggu ...." Mas Rafiq rupanya menyusulku.

"Ada apa lagi?" tanyaku ketus.

"Aku mau bicara ...."

"Aku tidak ingin bicara pada siapa pun, aku lelah."

"Aku ...." Ia ragu sambil menatap anakku bergantian."

"Pergi dan uruslah istrimu," usirku berusaha menjauhkan tangannya yang menahan pintu mobil.

"Aku ingin bicara sebentar saja," pintanya dengan raut penuh harap.

Aku menatap wajah dengan malas, ada benci sekaligus muak padanya.

"Silakan bicara dan aku akan mendengarnya," jawabku sambil membuang muka.

"Aku ingin berbicara ... Aku terhenyak dan tersadar dengan kejadian barusan," ujarnya.

"Lalu apa? Intinya bagaimana?" Aku mulai tidak sabar.

"Aku mulai meragukan ...."

"Kau meragukan istrimu?" Aku langsung tertawa, "Kau ragu pada Angel dan melapor pada Jannah?" lanjutku.

Ia membisu, hanya bergeming tanpa berani membalas tatapan bola mataku.

"Dengar, aku tidak punya wakt
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status