Share

17. Masak-masak

"Ada apa?" tanyaku pada Ayu yang tengah bersandar di dinding lorong menuju kamar mandi santri.

"Anak-anak ngajak masak-masak, ikut, gak?" jawabnya bertanya kembali.

"Yaudah ayo, kita belanja dulu bahan masakannya," ajakku seraya berjalan di depannya.

"Gak usah, udah di handel sama santriwati lain. Kita kebagian masak nasinya aja," sahut Ayu.

Kami berdua pun segera menuju dapur yang dikhususkan untuk para santriwati memasak. Di sini, para santri memang dibiarkan mandiri dan akan memasak secara bergiliran jika akan makan.

Beberapa saat kami sampai di dapur, sebagian santriwati sudah mengerjakan bagian masing-masing. Ada yang mencuci beras, menyalakan tungku, dan memotong sayuran yang baru di petik dari kebun Abah.

"Risma mana?" tanyaku ke mereka.

"Izin pulang, Teh. Katanya gak enak badan," sahut gadis yang kutahu bernama Mira.

Aku terkejut sekaligus khawatir mendengarnya. Takut kalau sakitnya Risma ada sangkut pautnya dengan dia yang mencuci kain bekas darahku. Dia memang sensitif akan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status