Share

22. Kedatangan Teman Masa Kecil

Keadaan Kampung semakin memprihatinkan. Banyak dari jamaah yang biasa memenuhi masjid pondok setiap waktu salat wajib kini tak lagi menampakkan batang hidung mereka.

Suasana masjid begitu senyap. Hanya ada beberapa jamaah yang terdiri dari santri yang tersisa dan keluarga Sri. Tak ada lagi suara canda tawa anak-anak yang biasa terdengar riuh saat mendekati waktu salat. Terutama saat memasuki waktu magrib.

Para warga tidak berani keluar setelah adzan magrib atau sepuluh menit sebelum azan dikarenakan banyak Jin yang sering menelor mereka. Bahkan, pernah sekali kejadian di mana salah seorang anak yang hendak pulang setelah bermain di waktu itu disembunyikan oleh Jin. Dan katanya lagi bahkan sampai sekarang anak itu masih belum ditemukan.

"Sudah Ibu bilang Nyimas, kita kembali saja ke Jakarta. Semua warga di sini menyalahkanmu, dan Ibu tidak menyukainya."

Sri menghela nafas pelan. Entah sudah berapa kali Ibunya meminta agar dia kembali ke Jakarta. "Kita bicarakan ini nanti, Bu. Sekarang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status