Share

59. Kunjungan Teman Lama

"Ibu mau kemana?" tanya Anita, saat bangkit dari ranjang pasien hendak ke kamar mandi. Sekretaris pribadi itu begitu protektif setelah kejadian kemarin.

"Saya mau ambil wudhu." Aku kembali melanjutkan langkah menuju kamar mandi seraya menjinjing selang infus.

"Kata dokter, luka Ibu belum boleh terkena air," tutur Anita, mengingatkan tentang ucapan dokter tempo hari.

"Yang terluka parah itu pinggul sama lutut saya, Nit."

"Tapi, Bu.."

"Suut." Aku meletakkan telunjuk di depan bibir seraya menatap jengah pada Anita.

"Kalau gak mau bantu saya ke kamar mandi, mending kamu diam. Saya harus salat," potongku.

Beberapa belas menit setelah mengambil wudhu, aku pun kembali ke samping belangkar. Di sana, Anita sudah menyiapkan perlengkapan salat.

"Mari, Bu saya bantu pasangkan mukena," tawarnya.

Perlahan, dia membantu mengenakan mukena, lalu mengambilkan kursi karena untuk sementara lututku tidak bisa digerakan karena luka akibat pecahan beling. Setelah selesai, Anita mundur ke belakang dan membia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status