Share

First Meet

Aku hanya perlu membuktikan pada diri sendiri bahwa mampu melakukan apa yang harus dilakukan. Aku tidak akan membiarkan orang lain masuk dan menyakiti. Hanya aku yang punya kontrol atas hatiku, bukan orang lain.

Maka kini, aku memilih tidak peduli. Terserah Amak mau ngomong apa.

Air dingin yang membasuh seluruh tubuh membuatku sedikit menggigil, kemudian tangan refleks memutar pemanas air dan menyelesaikan ritual mandi.

Aku sudah merasa lebih sehat dari sebelumnya. Barangkali semangat itu bangkit karena aku akan kembali bekerja.

Harus kusiapkan segala sesuatunya sebelum berangkat. Menyiapkan keperluan Zain, Zidan, dan Amanda. Rasanya ini jauh lebih mudah daripada bekerja di rumah sakit dengan sift jaga berganti-ganti.

Selesai salat malam dan subuh, aku bergegas ke dapur. Ayuk Siti sudah sibuk sendiri di depan kompor.

Aku menghela napas berkali-kali, sebab mencium aroma tumisan selalu memancing mual. Pun begitu, kukuatkan dan meyakinkan hati bahwa aku bisa melaluinya.

"Lah bangun, Ri
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status