Share

Mengintip

"Di sini?"

"Iyaa."

Bu Ami yang serta-merta nongol dari balik pintu membuatku tersenyum lega. Sebab, mulut rasanya gatal ingin menanyakan di mana Reri kenal Bang Sam.

Jika keceplosan, barangkali satu pintu yang bisa kumasuki untuk menyelidiki lewat perempuan ini bakal tertutup.

"Ayok! Saya tunjukkan tempatnya." Bu Amy mengajakku.

Aku berdiri dan mengucapkan terima kasih pada Bu Reri.

Sekali lagi, aku harus bertemu dengan tangga. Hal yang sering memicu tegang di perut. Namun sebab sudah terlanjur, aku tidak boleh mundur.

Ruangan yang lebar dengan bilik-bilik tertutup korden biru muda menyapaku. Hawa dingin, patung tengkorak, lemari-lemari besar berisi instrumen, tumpukan laken, dan bermacam barang-barang praktikum seolah mengucapkan salam. Melihatnya saja sudah membuatku pusing.

Mulai hari ini, aku harus mulai familiar dengan nama semua alat dan letaknya.

Bu Ami menyerahkan padaku dua buah buku, memberikan arahan singkat tentang apa saja yang harus kulakukan, kemudian berlalu.

Menin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status